SOLOPOS.COM - ilustrasi

Solopos.com, BOYOLALI – Sebanyak tujuh kecamatan di wilayah Kota Susu mengalami kekeringan akibat musim kemarau.  Ketujuh kecamatan tersebut yakni Juwangi, Wonosegoro, Kemusu, Karanggede, Andong, Musuk, dan Selo.

Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Bencana dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Purwanto, mengatakan kondisi kekeringan yang menyebar di 44 desa di tujuh kecamatan itu sudah masuk kategori darurat.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Akibat kekeringan sebagian warga di tujuh kecamatan tersebut, terutama yang terletak di wilayah Boyolali Utara, seperti Juwangi, Kemusu, dan Wonosegoro, mengalami krisis air bersih. Selain itu, dampak kemarau kali ini juga mengancam kelangsungan sektor pertanian dan peternakan,” kata Purwanto saat dihubungi , Selasa (4/11/2014).

Purwanto menambahkan hingga saat ini, sedikitnya terdapat sekitar 544 tanki air bersih yang dikumpulkan dari donatur diperbantukan kepada warga yang mengalami kekeringan di wilayah Boyolali.

Selain itu, secara khusus, lanjut dia, Pemkab juga memiliki anggaran senilai Rp105 juta yang dipergunakan untuk menuntaskan masalah kekeringan.

Sementara itu, Kabag Kesra Setda Boyolali, Danar Hawananto, mengatakan saat ini droping air bersih untuk menanganai masalah kekeringan warga difokuskan di wilayah Boyolali Utara.

“Masih ada kendala yakni keterbatasan mobil sehingga droping harus antre. Namun demikian, untuk kaitannya masalah dana penanganan kekeirngan, hingga saat ini dana dari APBD [Anggaran Pendapatan Belanja Daerah] 2014 senilai Rp105 juta tersebut masih mencukupi,” kata Danar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya