SOLOPOS.COM - Pemberian bantuan air bersih dari MDMC Solo ke Ngaliyan, Mriyan, Tamansari, Boyolali, Senin (18/9/2023). (Istimewa/MDMC Solo)

Solopos.com, BOYOLALI — Daerah krisis air akibat kekeringan di Boyolali yang meluas jadi 10 kecamatan dan 27 desa per Selasa (19/9/2023). Bantuan air bersih dari berbagai pihak terus mengalir.

Beberapa pihak yang turut membantu antara lain Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Solo dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Boyolali.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, kekeringan hingga Selasa telah meluas jadi 10 kecamatan dan 27 desa dibandingkan data awal September lalu sebanyak delapan kecamatan.

MDMC Solo memberikan bantuan air bersih ke Desa Mriyan, Kecamatan Tamansari, Boyolali, yang terdampak kekeringan pada Senin (18/9/2023). Sedangkan Baznas Boyolali mulai mendistribusikan bantuan air bersih pada Selasa (19/9/2023) ini.

Ketua Baznas Boyolali, Jamal Yazid, menyampaikan bantuan air bersih yang akan diberikan sebanyak 50 tangki. Baznas Boyolali akan bekerja sama dengan BPBD Boyolali selaku leading sector terkait lokasi-lokasi distribusi air bersih.

Total anggaran untuk bantuan air bersih 50 tangki bagi daerah yang kekeringan di Boyolali tersebut mencapai Rp32,5 juta yang bersumber dari zakat para aparatur sipil negara (ASN). “Untuk pengirimannya tidak langsung 50 tangki. Namun bisa enam atau tujuh tangki per hari,” kata dia kepada Solopos.com, Selasa (19/9/2023).

Jamal berharap bantuan air bersih tersebut dapat menyelesaikan persoalan kemanusiaan berupa kekurangan air bersih di tiga kecamatan tersebut. Menurutnya, masalah tersebut menjadi persoalan yang diprioritaskan.

Bantuan air bersih dari Baznas Boyolali tersebut dilepas secara simbolis oleh Bupati Boyolali, M Said Hidayat, di depan kantornya pada Selasa pagi. Sementara itu, Komandan MDMC Solo, Teguh Wahyudi, telah memperkirakan kekeringan akan terjadi pada September-November.

kekeringan boyolali
Pelepasan bantuan air bersih dari Baznas Boyolali di depan Gedung Putih Kantor Bupati Boyolali, Selasa (19/9/2023) pagi. (Istimewa/Pemkab Boyolali)

MDMC juga telah melakukan asesmen pada 28 Agustus 2023 di Boyolali dengan fokus di Ngaliyan, Mriyan, Tamansari, Boyolali. Ia menjelaskan pendistribusian air pada Senin memasuki tahap II sebanyak lima tangki air bersih dan 70 kardus air mineral.

Pemasangan Pipa

Tahap I telah dilaksanakan pada Selasa (12/9/2023) sebanyak lima tangki air. “Kami lebih fokus ke sana karena di daerah sana sudah mengalami kekeringan sejak Agustus dan belum ada bantuan. Jadi kami fokus ke sana. Bantuan ini akan lakukan secara berkala mulai September-November,” kata dia.

Teguh menargetkan MDMC Solo menyalurkan sebanyak 268 tangki air dengan kapasitas satu tangki sekitar 6.000 liter air. Selama dua pekan ke depan, MDMC menargetkan akan mengisi bak penampungan warga yang terdampak kekeringan di Mriyan, Tamansari, Boyolali.

Ada 40 bak penampungan di Ngaliyan dan ditargetkan tiap bak diisi satu tangki air. Sehingga dalam dua pekan, kesulitan air bersih yang dialami warga Ngaliyan diharapkan sudah berkurang berkat bantuan MDMC Solo.

Lebih lanjut, ia menjelaskan dana yang dipakai untuk bantuan air itu berasal dari Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sadaqah Muhammadiyah (Lazismu).

“Selain dropping air, kami juga menargetkan ada pipanisasi. Jadi di sana itu ada sumber air, tapi jaraknya 20 kilometer [dari rumah-rumah warga]. Di situ kami akan mencoba asesmen ulang, mengkaji, dan menganalisis untuk pipanisasi ke depannya. Semoga bisa berjalan lancar,” kata dia.

Teguh berharap kegiatan sehari-hari warga Mriyan, Tamansari, Boyolali, bisa berjalan lancar di tengah kekeringan. Ia menjelaskan air di Desa Mriyan digunakan untuk kebutuhan manusia, hewan, juga pertanian. Sehingga, ketika pipanisasi benar-benar terwujud, kekeringan di Mriyan bisa diatasi.

Terpisah saat melepas bantuan air bersih Baznas Boyolali, Bupati Said berterimakasih atas kegotongroyongan dan kebersamaan semua stakeholder untuk memberikan penyelesaian masalah kekeringan di Boyolali.

“Doa kita semua kekeringan segera berakhir, dan semangat kegotongroyongan ini harus terus kita tanamkan dan jaga. Sehingga apa yang kita hadapi dapat mendapatkan solusi terbaik untuk masyarakat Boyolali,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya