SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Rachman)

Solopos.com, WONOGIRI – Penutupan Bendung Colo sepanjang Oktober lalu mengakibatkan gagal panen di wilayah Wonogiri. Produksi padi di Kecamatan Selogiri, Wonogiri, anjlok sekitar 1.050 ton.

Camat Selogiri, Bambang Haryanto, mengatakan sekitar 150 hektare sawah di Selogiri dipastikan gagal panen alias puso pada masa tanam (MT) III.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Rata-rata setiap hektare sawah menghasilkan padi sebanyak tujuh ton. Artinya, produksi tanaman padi pada MT III menyusut sekitar 1.050 ton.

“Dampak penutupan pintu air Bendungan Colo berimbas pada penurunan produksi padi pada MT III,” katanya saat ditemui wartawan, Selasa (4/11/2014).

Lantaran penutupan pintu air Bendungan Colo, lahan pertanian kurang mendapat pasokan air selama musim kemarau. Otomatis, ratusan hektare lahan pertanian gagal panen imbasnya produksi tanaman padi merosot tajam.

Selain pasokan air kurang, tambah dia, lahan persawahan gagal panen lantaran serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) seperti hama wereng batang cokelat dan tikus. 

Seorang petani asal Desa Jaten, Kecamatan Selogiri, Tukidi, 60, mengakui mayoritas lahan pertanian di wilayahnya gagal panen lantaran kekurangan pasokan air. Menurut dia, musim kemarau tahun ini lebih panjang dibanding tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya