Soloraya
Senin, 14 September 2015 - 02:45 WIB

KEKERINGAN KLATEN : 20 SD Butuh Bantuan Air Bersih

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi siswa SD (JIBI/Solopos/Antara/Zabur Karuru)

Kekeringan Klaten meluas. Sekitar 20 SD membutuhkan bantuan air bersih.

Solopos.com, KLATEN – Puluhan sekolah dasar (SD) di wilayah Kecamatan Kemalang membutuhkan bantuan pasokan air bersih. Puluhan SD itu mulai merasakan krisis air pada kemarau ini.

Advertisement

Camat Kemalang, Pri Harsanto, mengatakan belakangan sejumlah kepala SD melaporkan minimnya air bersih di sekolahan mereka. Setidaknya, 20 kepala SD yang melaporkan kekurangan pasokan air bersih.

SD yang dilaporkan mengalami krisis air bersih tersebar di 11 dari 13 desa di Kemalang. Desa-desa itu yakni Dompol, Kemalang, Kendalsari, Bumiharjo, Tangkil, Tlogowatu, Tegalmulyo, Sidorejo, Balerante, Panggang, dan Talun.

“Ada 20 SD di 11 desa kekurangan air bersih. Kepala SD yang tidak melaporkan kekurangan air bersih hanya di wilayah Desa Keputran dan Bawukan,” ujar Pri ketika dihubungi Solopos.com, Minggu (13/9/2015).

Advertisement

Air bersih di sekolahan digunakan untuk mencuci tangan, keperluan di kakus, serta untuk membikin minuman. Di 20 SD itu kini tak ada sumber air untuk memasok kebutuhan air bersih. Siswa dan pengelola sekolah harus sama-sama bekerja keras mencari air bersih.

“Ada alternatif meminta bantuan kepada warga sekitar sekolah, tetapi kondisi mereka juga sama, yakni mengalami krisis air bersih,” kata Pri.

Anggaran Cukup
Pri menindaklanjuti laporan 20 kepala SD itu dengan melapor ke UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Kemalang dan mengirim surat permohonan bantuan air bersih ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten.

Advertisement

Ia berharap bantuan air  bersih segera dikirim ke 20 SD itu sehingga proses belajar mengajar di sekolahan tak terganggu gara-gara kekurangan air bersih.

“Surat [ke BPBD Klaten] kami kirimkan Jumat [11/9/2015] lalu,” kata dia. Kepala Seksi Kedaduratan BPBD Klaten, Eko Pambudi, menerangkan sekitar 23 desa di tujuh kecamatan di Klaten dilaporkan mengalami krisis air bersih. Pemberian bantuan air bersih terus dilakukan dan anggaran yang dialokasikan dalam APBD 2015 masih mencukupi.

“Dana untuk pemberian bantuan air bersih masih cukup. Pemberian bantuan air bers terus kami lakukan sembari menunggu dana dari APBD Perubahan 2015. Dana dari APBD Perubahan itu diantaranya untuk pemipaan, perbaikan bak penampungan air, serta pembelian mesin pompa penyedot air,” kata Eko.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif