SOLOPOS.COM - Ilustrasi layanan kemanusiaan PMI. (JIBI/Semarangpos.com/istimewa)

Kekeringan Klaten membuat penyedia jasa layanan air bersih kebanjiran permintaan.

Solopos.com, KLATEN – Sejumlah warga yang menawarkan jasa pembelian air bersih kebanjiran pesanan memasuki musim kemarau kali ini. Nyaris saban hari mereka bolak-balik hingga lima kali mendatangi sumber air guna memenuhi pesanan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Salah satu sopir truk tangki air bersih, Paryono, 30, mengatakan ia selama ini melayani pembelian air bersih di warga di wilayah Desa Dompol, Kemalang. Tingginya permintaan air bersih sudah ia rasakan sejak dua bulan terakhir. Permintaan semakin meningkat ketika memasuki Lebaran lalu. Dalam sehari, ia bisa bolak-balik mendatangi sumber air di wilayah Desa Kadilajo, Karangongko hingga 11 kali.

Ia menjelaskan ketika permintaan meningkat warga yang memesan harus menunggu hingga empat hari mendapatkan kiriman air bersih. Soal harga, Paryono mengaku bervariasi. Hal itu tergantung lokasi pengiriman air bersih. Ia tak menampik harga air bersih di daerah tertinggi di Kecamatan Kemalang bisa mencapai Rp200.000/tangki.

“Bisa sampai segitu kalau kirimnya ke wilayah paling tinggi seperti di Deles, Sidorejo,” katanya saat ditemui di Umbul Kadilajo, Rabu (29/7/2015).

Sopir truk tangki lainnya, Sularno, 30, mengatakan selama ini ia melayani permintaan air bersih di wilayah Trayu, Kendalsari, Kemalang. Dalam sehari, ia bisa delapan kali mendatangi sumber air di Kadilajo, Karangnongko. “Kalau hari ini saya sudah sejak pagi buta melayani permintaan pelanggan. Ketika tidak musim kemarau, saya biasanya jadi sopir truk pasir,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu warga di Dukuh Deles, Desa Sidorejo, Fitri, mengatakan harga 5.000 liter air bersih yang dipesan warga di wilayah itu bisa mencapai hampir Rp200.000. Ia mengakui harga yang ditawarkan mahal.

Ia mengaku sudah enam kali membeli air bersih melalui jasa para sopir truk tangki. Selain membeli air bersih, ia juga tak menampik kerap memanfaatkan air yang berasal dari Kali Reno, tak jauh dari rumahnya. “Memang kondisi air di sana kotor. Tetapi, warga seringnya memanfaatkan air dari sana biasanya untuk pakan ternak atau menyiram tanaman,” urai dia.

Camat Kemalang, Pri Harsanto, mengatakan setidaknya ada 11 desa di wilayah Kemalang yang menjadi langgaran krisis air bersih ketika kemarau tiba. Ia menegaskan sudah mengupayakan mengajukan bantuan ke instansi pemerintah atau swasta.

Tak hanya solusi jangka pendek berupa bantuan dropping air bersih, ia berharap ada solusi permanen agar wilayah Kemalang terbebas dari krisis air ketika kemarau tiba. “Kami berharap tidak hanya solusi sementara, tetapi bisa ada solusi permanen seperti pembangunan embung sebagai tempat penyediaan air. Potensi lahan untuk membangun embung di setiap desa sudah ada,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya