Soloraya
Kamis, 4 Juni 2015 - 02:10 WIB

KEKERINGAN KLATEN : Warga Desa Sidorejo Mulai Beli Air Bersih

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan

Kekeringan Klaten mengancam Desa Sidorejo. Sejumlah warga sudah mulai membeli air bersih.

Solopos.com, KLATEN – Sejumlah warga di daerah rawan kekeringan mulai ancang-ancang menghadapi musim kemarau tahun ini. Salah satunya warga Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang.

Advertisement

Dampak musim kemarau mulai dirasakan warga di kawasan lereng Gunung Merapi tersebut. Sejumlah warga sudah membeli air guna pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.

“Kemarin di wilayah kami sempat satu pekan tidak ada hujan. Kemungkinan karena penampungan air milik warga yang kecil sehingga persediaan tidak terlalu banyak. Akibatnya, warga harus membeli air,” urai Kepala Desa Sidorejo, Jemakir, saat ditemui di Objek Wisata Deles Indah, Rabu (3/6/2015).

Advertisement

“Kemarin di wilayah kami sempat satu pekan tidak ada hujan. Kemungkinan karena penampungan air milik warga yang kecil sehingga persediaan tidak terlalu banyak. Akibatnya, warga harus membeli air,” urai Kepala Desa Sidorejo, Jemakir, saat ditemui di Objek Wisata Deles Indah, Rabu (3/6/2015).

Jemakir menjelaskan selain untuk memenuhi kebutuhan untuk memasak dan MCK (mandi, cuci, dan kakus), air yang dibeli biasanya juga untuk kebutuhan ternak. Harga pembelian air berkisar Rp100.000-Rp160.000 per tangki.

“Memang sudah ada yang beli air dilihat dari hilir mudik truk tangki yang melintas itu. Tetapi, belum banyak warga yang melakukan pembelian itu,” ungkapnya.

Advertisement

“Kemarin memang meningkat dari 11 liter/detik menjadi 15 liter-16 liter/detik. Tetapi, selama ini baru warga di lima RT yang memanfaatkan air dari sumber tersebut. Kami tidak berani memperluas jaringan karena khawatir akan muncul masalah,” urai Jemakir.

Agar tak selalu tergantung dengan bantuan Pemkab, Jemakir menjelaskan dalam waktu dekat warga melakukan perbaikan empat bak penampungan air di wilayah Deles. Selama 10 tahun terakhir, bak tersebut tak termanfaatkan lantaran bocor.

Selain mempersiapkan bak penampungan, pemerintah desa juga menyediakan lahan seluas 2 hektare di tanah kas desa. Tanah itu dipersiapkan untuk pembangunan embung.

Advertisement

Hingga kini, pemerintah desa setempat masih menunggu bantuan guna pembangunan embung tersebut. Diharapkan, dengan persiapan itu warga tak lagi tergantung dengan bantuan air dari Pemkab atau pihak lain.

“Kami mencoba memberdayakan masyarakat untuk bisa menabung air untuk menghadapi musim kemarau. Sehingga tidak terlalu tergantung dengan bantuan,” ungkapnya.

Sementara itu, Camat Kemalang, Pri Harsanto, mengatakan ada 10 desa di wilayah Kemalang yang menjadi langganan kekeringan. Guna persiapan menghadapi kemarau kali ini, dalam waktu dekat seluruh pemerintah desa dikumpulkan guna pemetaan.

Advertisement

 

Advertisement
Kata Kunci : Kekeringan Klaten
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif