Solopos.com, KARANGANYAR — Seribuan warga Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, mengalami krisis air bersih sejak beberapa pekan lalu. Warga harus membeli air bersih untuk mencukupi kebutuhan dapur mereka.
Baru-baru ini sejumlah pihak mulai menyalurkan bantuan air bersih ke wilayah kekeringan, termasuk Krendowahono. Pada Jumat (8/9/2023), Polres bersinergi dengan Baznas, BPBD, dan BBWSBS menyerahkan bantuan lima bak penampungan beserta air bersih kepada warga Desa Krendowahono. Dimana masing-masing bak penampungan berkapasitas 6.000 liter.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
“Hari ini kami menyerahkan bantuan air bersih. Pemberian bantuan ini merupakan bagian dari program Polri peduli lingkungan yang dilakukan secara serentak di berbagai wilayah di Jawa Tengah,” kata Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy.
Desa Krendowahono dipilih jadi sasaran bantuan air bersih karena di sana paling terdampak fenomena El Nino. Tokoh Desa Krendowahono, Setu Wibowo, mengatakan terdapat tiga dukuh yang mengalami krisis air bersih.
Ketiga dukuh tersebut yakni Ngrawan dengan 163 keluarga (527 jiwa), Sangiran 178 keluarga (447 jiwa) dan Dukuh sebanyak 36 keluarga (98 jiwa). Selama ini mereka harus membeli air galon untuk memenuhi kebutuhan air bersih. “Kondisi air sumur di sini mengandung kapur dan karatan sehingga tidak bisa dikonsumsi. Untuk konsumsi kami beli air galon,” kata dia.
Dia mengatakan bantuan air bersih yang diterima sangat membantu warga. Ia juga berterimakasih atas bantuan bak penampungan yang sangat dibutuhkan masyarakat Desa Krendowahono.
Setu berharap ke depan ada bantuan pembuatan sumur dalam di wilayah Sangiran agar nantinya masalah krisis air bersih ini tak selalu berulang tiap tahunnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
