Soloraya
Rabu, 29 Agustus 2012 - 16:18 WIB

KEKERINGAN MELUAS, Permintaan Dropping Air Meningkat

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas PMI Boyolali tengah menyalurkan bantuan air bersih di Desa Sumur, Kecamatan Musuk beberapa waktu lalu.

Petugas PMI Boyolali tengah menyalurkan bantuan air bersih di Desa Sumur, Kecamatan Musuk beberapa waktu lalu. (Foto: Istimewa)

BOYOLALI--Kekeringan yang terjadi di Boyolali semakin meluas. Akibatnya, permintaan bantuan dropping air bersih ke sejumlah daerah di Boyolali meningkat. Dampak kekeringan ini diperkirakan hingga September mendatang.

Advertisement

Peta daerah rawan kekeringan di Boyolali yakni, di lereng Gunung Merapi seperti di Kecamatan Musuk dan Cepogo. Sedangkan di wilayah Boyolali utara seperti di Kecamatan Juwangi, Wonosegoro, Nogosari,  Andong, Kemusu dan Karanggede.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Boyolali, Hardiyanti mengatakan, Bagian Kesra Setda Boyolali sudah mulai melakukan dropping air bersih ke sejumlah desa. Antara lain,  ke Desa Kunti (Andong)dan beberapa desa lain. Selain itu, banyak desa yang rawan kekeringan juga mengajukan surat permohonan bantuan air bersih.

“Permohonan bantuan air bersih yang masuk ke Pemkab semakin banyak. Diperkirakan, jumlah ini akan terus bertambah,” ujarnya saat ditemui wartawan di kantornya, Rabu (29/8/2012).

Advertisement

Penanganan kekeringan untuk wilayah Boyolali selatan ditangani Pemkab Boyolali dan berkoordinasi dengan PDAM Boyolali. Hardiyanti menambahkan, di wilayah Boyolali kekeringan juga meluas. Hal ini terjadi di Kecamatan Kemusu, Juwangi, dan Wonosegoro. Penanganannya dibantu oleh Bakorwil II Surakarta.

Pihaknya memperkirakan, permintaan air bersih ini akan terus bertambah. Pasalnya, bulan Agustus hingga September diprediksi merupakan puncak musim kemarau. Oleh karena itu, sejumlah daerah bakal mengalami krisis air lebih lama.

Kabag Kesra Setda Boyolali, Tri Murni menambahkan, pihaknya telah menyalurkan bantuan air bersih ke beberapa desa. Yakni, Kunti (Andong), Ringinlarik, Karanganyar, Sumur, Dragan, Sangup, Jemawa (Musuk). Sedangkan di wilayah utara seperti Repaking, Gilirejo, Garangan, Bercak, Kalinanas, Bengle, Bojong, Jatilawang dan Gunungsari.

Advertisement

Sementara itu, dropping air bersih juga dilakukan oleh PMI Boyolali. Salah satu petugas PMI Boyolali, Aziz Nugroho menerangkan, pihaknya sudah melakukan dropping di sejumlah desa seperti Sumur dan Cluntang di Kecamatan Musuk. Di Sumur ada sebanyak 120 KK atau sekitar 500.000 jiwa yang mengalami kekurangan air bersih.

“Kami dropping air bersih di beberapa desa yang membutuhkan. Kami berharap, masyarakat juga berhemat dalam hal penggunaan air ini,” jelasnya.

Pihaknya meminta masyarakat menyediakan bak atau tandon air untuk memudahkan distribusi air bersih. Selain itu, warga dihimbau untuk menanam pohon untuk melestarikan sumber air.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif