Soloraya
Rabu, 21 Agustus 2013 - 22:30 WIB

KEKERINGAN SOLORAYA : 33 Desa di Klaten Krisis Air

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi kekeringan (Sunaryo Haryo Bayu/Espos/dok)

Solopos.com, KLATEN — Sebanyak 33 desa yang tersebar di tujuh Kecamatan di Klaten terancam kekeringan seiring datangnya musim kemarau tahun ini.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sri Winoto, mengatakan sebagian besar desa yang terancam kekeringan tersebut berada di kawasan lereng Gunung Merapi. Setidaknya terdapat lima kecamatan di lereng Gunung Merapi yang terdapat desa rawan kekeringan.

Advertisement

Lima kecamatan yang berada di lereng Gunung Merapi tersebut adalah Kemalang, Manisrenggo, Karangnongko, Jatinom dan Tulung. Sementara dua kecamatan lain yang terdapat desa rawan kekeringan adalah Bayat dan Cawas.

“Di Cawas dan Bayat, ada beberapa desa yang kondisi airnya tidak layak konsumsi. Warga sekitar rawan krisis air bersih akibat sumber air tercemar bakteri e-coli,” terang Sri Winoto saat ditemui wartawan di Klaten, Rabu (21/8/2013).

Sri Winoto menjelaskan pada tahun ini pihaknya mengajukan anggaran senilai Rp300 juta untuk kegiatan dropping air.

Advertisement

Hingga kini, pihaknya mengaku sudah mengajukan pencairan anggaran untuk dropping air tersebut. Dia mengklaim ketersediaan air di 33 desa tersebut hingga kini masih mencukupi.

Dropping air sendiri rencananya bakal dilakukan pada pertengahan September mendatang. “Mudah-mudahan proses pencairan bisa dipercepat sehingga dropping air bisa segera dilaksanakan,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif