Soloraya
Selasa, 22 Agustus 2023 - 21:09 WIB

Kekeringan, Warga Lereng Merapi Klaten Mulai Jual Sapi-Kambing untuk Beli Air

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, menggendong jeriken berisi air bersih, Selasa (22/8/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Sejumlah warga lereng Gunung Merapi wilayah Klaten yang terdampak kekeringan pada musim kemarau ini mulai menjual ternak mereka, baik sapi maupun kambing, untuk membeli air bersih dan pakan ternak.

Selain itu, uang penjualan ternak itu juga untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Salah satu warga Dukuh Ngemplak, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Sardi, 64, mengatakan sejak dua bulan lalu sudah membeli air bersih.

Advertisement

Sardi harus mengeluarkan Rp230.000 untuk membeli satu tangki air bersih sampai diantar ke rumahnya. Satu tangki air bersih itu untuk memenuhi kebutuhan air bersih keluarga selama 12 hari. “Sudah dua bulan ini beli air bersih. Sudah habis enam tangki,” kata Sardi saat ditemui Solopos.com di Desa Sidorejo, Selasa (22/8/2023).

Sardi mengakui selama ini memang menjadi salah satu pemanfaat air dari sumber air Bebeng di Sleman, DIY. Namun, warga terdampak kekeringan di lereng Merapi Klaten itu memanfaatkan air tersebut secara bergiliran. Lantaran hal itu, untuk menutup kebutuhan air bersih saat kemarau seperti ini, Sardi tetap harus membeli air bersih.

Advertisement

Sardi mengakui selama ini memang menjadi salah satu pemanfaat air dari sumber air Bebeng di Sleman, DIY. Namun, warga terdampak kekeringan di lereng Merapi Klaten itu memanfaatkan air tersebut secara bergiliran. Lantaran hal itu, untuk menutup kebutuhan air bersih saat kemarau seperti ini, Sardi tetap harus membeli air bersih.

Dia mengatakan selama kemarau ini sudah menjual satu sapi dari total empat sapi miliknya sebulan lalu dan laku seharga Rp27 juta. Hasil penjualan sapi digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta memenuhi kebutuhan air bersih serta pakan ternak.

Saat kemarau seperti ini warga kesulitan mencari rumput untuk pakan ternak. “Iya, salah satunya untuk memenuhi kebutuhan selama kemarau ini termasuk pakan ternak. Karena tabungannya ya sapi itu,” kata Sardi.

Advertisement

Wahono mengatakan pengeluaran warga yang terdampak kekeringan di lereng Merapi, Klaten, memang biasanya membengkak, terutama yang memiliki ternak. Mereka kesulitan mencari pakan ternak hingga harus membeli pakan seperti jerami di pasar.

“Satu truk jerami itu kalau tidak salah Rp700.000 untuk kebutuhan pakan ternak tiga hingga empat bulan,” kata Wahono.

Kepala Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Sutarno, juga membenarkan warga di wilayahnya menjual ternak untuk menutup biaya pembelian air bersih serta pakan ternak. Namun, bukan sapi yang dijual, melainkan kambing.

Advertisement

“Belum ada yang sampai jual sapi. Paling kambing dijual untuk memenuhi pakan ternak yang lebih besar seperti sapi. Sudah ada yang jual kambing,” kata Sutarno.

Sutarno mengatakan hal itu sudah biasa terjadi setiap kemarau tiba untuk menutup kebutuhan ternak. Sutarno menjelaskan hampir semua warga Tegalmulyo terdampak krisis air bersih saat kemarau tiba.

Selain bantuan air bersih dari pemerintah, warga mulai membeli air bersih sejak tiga bulan lalu selama kemarau ini. “Harga air bersih sampai ke wilayah Tegalmulyo Rp350.000 per tangki. Itu untuk satu keluarga cukup selama 14 hari,” kata Sutarno.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif