SOLOPOS.COM - Pimpinan Muhammadiyah Boarding School (MBS) Klaten dan warga Desa Wiro, Kecamatan Bayat, Klaten, menggelar Salat Istisqa atau salat meminta hujan menyusul kekeringan yang panjang, Kamis (28/9/2023). (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN — Pimpinan Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Klaten bersama santri dan warga Desa Wiro, Kecamatan Bayat, menggelar salat istisqa atau salat minta hujan, Kamis (28/9/2023).

Salat meminta hujan itu digelar di pekarangan milik warga Dukuh Tugurejo, Desa Wiro. Bertindak sebagai imam yakni Direktur MBS Klaen, Ustaz KH Fachrudin Sasmita.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Kami memohon kepada Allah SWT untuk menurunkan hujan agar petani bisa kembali ke sawah dan ladang mereka dan kekeringan yang melanda wilayah Klaten segera teratasi,” kata Ustaz Fachrudin berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Kamis.

Lebih lanjut, Fachrudin mengajak semua warga masyarakat untuk mensyukuri segala nikmat yang diberikan Allah dan memperbanyak doa agar Allah SWT menurunkan hujan sehingga kondisi lingkungan kembali normal.

Ustaz Fachrudin mengatakan Salat Istisqa atau salat minta hujan tidak akan lebih bermakna kalau jamaahnya tidak mengiringi dengan memperbanyak istigfar, menyadari  kesalahan, dan memohon ampun kepada Allah.

“Salat ini juga merupakan ikhtiar terakhir yang dilakukan umat muslim agar diturunkan hujan,” kata dia. Sebelum pelaksanaan salat meminta hujan, MBS Klaten menyerahkan bantuan air bersih sebanyak 60 tangki.

“Kami menerima pengajuan dari warga Bayat tentang kondisi krisis air bersih pada musim kemarau ini. Kemudian kami tindaklanjuti dengan penggalangan dana untuk pemberian bantuan air bersih yang kami mulai dari Kemalang sebanyak 100 tangki dan hari ini di Bayat 60 tangki,” jelas Ustaz Fachrudin.

Bantuan air bersih ini sebagai bentuk kesalehan sosial, kepedulian sosial keluarga besar MBS Klaten bersama para mitra seperti Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Kokam Klaten Selatan, dan lainnya.

“Kami berinfak, bersedekah dalam rangka melaksanakan perintah Allah agar kami memiliki jiwa sosial, kepekaan, mencari rida Allah SWT,” jelas dia.

Salah satu perwakilan warga Kecamatan Bayat, Agus Nur Yunanto, mengatakan pada musim kemarau ini ada sejumlah desa yang mengalami krisis air bersih di wilayah Bayat. Dia memberikan apresiasi kepada Muhammadiyah dan organisasi otonomnya yang melakukan aksi sosial menyalurkan bantuan air bersih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya