Soloraya
Kamis, 30 Juli 2015 - 08:50 WIB

KEKERINGAN WONOGIRI : Warga Giritontro Temukan Sumber Air

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan Wonogiri (JIBI/Solopos/Dok)

Kekeringan Wonogiri terjadi di beberapa wilayah.

Solopos.com, WONOGIRI — Warga Lingkungan Wates, Kelurahan Bayemharjo, Giritontro menemukan luweng atau sumber air di dalam tanah. Luweng yang ditemukan itu berada di tanah tegalan milik warga. Rencananya dari Dinas Pengairan Energi dan Sumber Daya Mineral (PESDM) Wonogiri, Kamis (29/7/2015) akan meneliti temuan luweng itu untuk pemanfaatan sumber airnya.

Advertisement

Camat Giritontro, Joko Waloyo, mengatakan warga Lingkungan Wates sempat digeger dengan temuan luweng ambrol. Awalnya warga mengaggap kejadian itu merupakan tanah ambles biasa. Namun, tanah ambles itu mengeluarkan sumber air warna coklat pekat.

“Banyaknya fenomena gas beracun muncul di tanah diberbagai daerah membuat warga takut,” ujar Joko saat dihubungi Solopos.com, Rabu (29/7/2015).

Dia mengatakan pada musim hujan di lokasi temuan luweng itu tidak menimbulkan lubang. Pada musim kemarau tiba-tiba tanah tegalan milik warga itu ambles membentuk lingkaran dengan diameter 4 meter sampai 5 meter.

Advertisement

Di atasnya penuh dengan air. Kemudian selang beberapa hari tanahnya ambrol dengan membentuk lubang sedalam 8 meter. “Tanah tegalan yang berada disekitar lubang itu menajadi labil dan membahayakan warga,” kata dia.

Lantaran dapat mengancam jiwa warga, dari kecamatan dan kelurahan melarang warga beraktivitas disekitar temuan lubang itu. Dari hasil pantauan warga di dalam lubang itu dipenuhi banyak air.

“Kami menduga tanah ambles itu adalah fenomena kemunculan luweng atau sumber air dalam tanah,” papar dia.

Advertisement

Dia mengaku kejadian itu langsung dilaporkan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Dinas PESDM. Senada diungkapkan Lurah Bayemharjo, Dwi Sarwono. Menurut dia, setelah warga menemukan luweng itu langsung mencoba mamasukkan pipa sepanjag 6 meter ke dalam lubang luwengu ntuk mengambil airnya menggunakan mesin diesel. Namun, karena pipanya kurang panjang air di dalam luweng itu tidak bisa diambil. “Luweng itu ditemukan warga sekitar dua pekan lalu saat Lebaran,” ujar Dwi.

Dia berharap ada sumber air besar di dalam luweng itu supaya airnya bisa menjadi solusi penanganan kekeringan di daerah Giritontro. Paling tidak sumber air luweng itu bisa dimanfaatkan warga di dua lingkungan di Kelurahan Bayemharjo.

Ditemui terpisah, Kabid Geologi Air Tanah dan Energi Dinas PESDM Wonogiri, Patrem Joko Priyono, membenarkan menerima laporan temuan luweng di Lingkunga Wates, Kelurahan Bayemharjo oleh warga. Setelah menerima laporan itu pada Kamis (29/7) akan mengecek langsung ke lokasi.

“Giritontro merupakan daerah batu kapur yang mudah larut dengan air. Fenonema temuan luweng juga pernah terjadi di Lingkungan Tameng, Kelurahan Gigikikis, Girowoyo tahun 2013,” kata dia.

Advertisement
Kata Kunci : Kekeringan Wonogiri
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif