Soloraya
Rabu, 6 Maret 2019 - 09:00 WIB

Kekurangan Murid, 2 SD Negeri di Boyolali Ini akan Digabung

Redaksi Solopos.com  /  Hijriyah Al Wakhidah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI—SD Congol Wetan di Kecamatan Simo, Boyolali dan SD Ketitang di Kecamatan Nogosari, Boyolali akan digabung menjadi satu (merger) tahun ini. Penggabungan dilakukan karena keduanya mengalami kekurangan siswa.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali Darmanto mengatakan saat ini siswa di SD Congol Wetan hanya 39 siswa yang tersebar dalam semua jenjang, kelas 1 hingga kelas 6.

Advertisement

Sedangkan di SD Ketitang sudah dua tahun ini tidak ada penerimaan siswa baru. “Sekarang di [SD] Congol Wetan hanya 39 siswa dari kelas 1 sampai 6. Di SD Ketitang hanya ada kelas 3, 4, 5 dan 6. Kelas 1 dan kelas 2 tidak ada karena tidak ada pendaftar,” ujarnya saat ditemui Solopos.com, di ruangannya, Selasa (5/3/2019).

Dengan kenyataan tersebut, tahun ini kedua sekolah ini akan digabung. Namun dia menegaskan dalam merger ini, kekurangan siswa bukan satu-satunya alasan.

Merger sekolah itu dalam rangka efektifitas dan efisensi dalam posisi pelayanan. Kekurangan siswa adalah salah satu alasan, bukan satu-satunya. Tetap ada pertimbangan sesuai dengan standar sarana jarak antara sekolah satu dengan yang lain,” imbuhnya.

Advertisement

Sementara itu, jika merger dilakukan, akan ada kelebihan tenaga pengajar. Terkait hal itu, Darmanto berjanji akan memperjuangkan untuk menempatkan sesuai pilihan mereka.

Sekolah Swasta

“Penempatan ini kan kewenangan bupati. Tapi nanti kalau mereka mau ke mana [sekolah baru setelah di-merger], akan kami perjuangkan,” kata Darmanto.

Advertisement

Disinggung mengenai kekurangan murid di sekolah milik pemerintah itu, Darmanto memperkirakan ada kecenderungan saat ini orang tua menyekolahkan anak-anak usia SD mereka di sekolah swasta.

“Tren menyekolahkan anak di sekolah swasta dengan fasilitas fullday juga bisa. Karena mungkin orang tua sama-sama bekerja sehingga mereka pilih sekolah swasta yang ada fullday-nya, anak-anak bisa tetap berada di sekolah sampai sore,” kata dia. 

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif