SOLOPOS.COM - Kondisi bagian dalam Masjid Taman Sriwedari Solo yang belum selesai dibangun. Foto diambil pada Juni 2022. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Pembangunan Masjid Taman Sriwedari Solo yang terhenti selama dua tahun hingga akhir tahun 2022 ini belum juga ada kejelasan apakah akan dilanjutkan kembali atau tidak. Panitia mengaku masih menunggu arahan dari Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Panitia Pembangunan Masjid Sriwedari tidak bisa melanjutkan pembangunan sebelum ada arahan dari Wali Kota Solo. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Panitia Pembangunan Masjid Sriwedari, Farid Sunarto, saat diwawancarai Solopos.com, Senin (19/12/2022).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Farid menyebut putusan terakhir Mahkamah Agung (MA) memenangkan Pemkot Solo dalam gugatan perlawanan eksekusi, untuk pembangunan Masjid Sriwedari seluruhnya wewenang Wali Kota Solo untuk melanjutkan.

“Jadi intinya untuk Masjid Taman Sriwedari itu apakah dilanjutkan apa tidak, kami menunggu arahan dari Mas Gibran selaku Wali Kota Solo. Kemarin kan sengketa lahan Sriwedari kan hak pakainya sudah di tangan Pemerintah Kota Solo. Jadi sekarang tinggal menunggu arahan apakah dilanjutkan atau tidak,” ujarnya.

Lebih lanjut, Farid menjelaskan sebelum terhenti sekitar dua tahun lalu, pembangunan fisik Masjid Taman Sriwedari sudah 95 persen. Namun, untuk melanjutkan kembali proses pembangunan, panitia masih menunggu dana.

Baca Juga: Jalan Terjal Penyelesaian Pembangunan Masjid Sriwedari Solo, Dana Kurang Rp85 M

“Kalau melanjutkan memang menunggu dari Pemkot Solo karena dananya kan dari corporate social responsibility [CSR] perusahaan yang diarahkan oleh Pemkot Solo,” ujarnya.

Sebelumnya, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyatakan tetap akan membantu penyelesaian pembangunan Masjid Taman Sriwedari yang sudah mangkrak selama dua tahun itu. “Pasti [membantu], di ranah hijau kami pasti kawal,” ujarnya, Senin (8/8/2022).

CSR Perusahaan

Upaya tersebut, menurut Gibran, yakni dengan mengarahkan CSR perusahaan untuk membiayai pembangunan Masjid Taman Sriwedari. “Kalau ada yang memberikan dana CSR pasti kami arahkan ke situ,” lanjut Gibran.

Baca Juga: DAU Dipangkas, Kecil Peluang Masjid Sriwedari Dapat Dana dari APBD Solo 2023

Putra dari Presiden Joko Widodo ini juga berkomitmen melanjutkan kembali pembangunan Masjid Taman Sriwedari yang beberapa waktu terakhir mangkrak. “Ke depannya [Sriwedari] akan kami kembalikan sebagai public space dan pembangunan masjid harus segera dilanjutkan,” katanya.

Dibandingkan dengan Masjid Raya Sheikh Zayed, pembangunan Masjid Taman Sriwedari Solo dimulai lebih dulu, ditandai dengan peletakan batu pertama pada Februari 2018. Peletakan batu pertama Masjid Raya Sheikh Zayed baru dilakukan pada Maret 2021.

Namun, Masjid Raya Sheikh Zayed kini sudah selesai dibangun bahkan sudah diresmikan oleh Presiden Jokowi dan Presiden UEA pada 14 November lalu. Rencananya masjid hadiah dari Presiden UEA Mohammed bin Zayed Al Nahyan itu akan dibuka untuk umum pada Januari 2023.

Baca Juga: Panitia Masjid Sriwedari Solo Punya Utang Rp86 M, Wawali: Kecil Lah Itu

Di sisi lain, DPRD Solo sebenarnya sudah mengupayakan agar kekurangan dana pembangunan Masjid Taman Sriwedari senilai kurang lebih Rp85  miliar bisa ditutup dari APBD 2023. Namun, adanya pemangkasan dana alokasi umum (DAU) dari pemerintah pusat membuat upaya untuk gagal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya