SOLOPOS.COM - Dato Sri Tahir bersama Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka melihat desain Museum Budaya Sains Dan Teknologi Bengawan Solo di Pedaringan, Jebres, Solo, Rabu (25/1/2023). (Solopos.com/Putut Hartanto)

Solopos.com, SOLO– Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut Museum Budaya, Sains, dan Teknologi Bengawan Solo membutuhkan ratusan sumber daya manusia (SDM) untuk kebutuhan operasional.

“Ratusan,” kata Gibran ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Kamis (2/2/2023). 

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Dia menjelaskan Pemkot Solo bersama Perumda PAU Pedaringan Kota Solo sudah membahas untuk menyiapkan operator Museum Budaya, Sains, dan Teknologi Bengawan Solo.

Adapun Museum Budaya, Sains, dan Teknologi Bengawan Solo merupakan pengembangan usaha Perumda PAU Pedaringan Kota Solo.

“Siap, ini sudah dibahas. Sudah ada calon-calonnya,” kata dia.

Wali Kota Solo mengatakan ada sejumlah perusahaan swasta yang menjadi calon operator Museum Budaya, Sains, dan Teknologi Bengawan Solo. Gibran ingin perusahaan berpengalaman yang menjadi operator.

“Saya ingin nama-nama besar yang mengelola museum atau kawasan wisata,” papar dia.

Gibran memberikan contoh operator untuk beberapa kawasan di Kota Solo, yakni Solo Safari dengan Taman Safari Indonesia, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo dengan Muhamed bin Zayed (MBZ) University for Humanities UEA.

Selanjutnya, operator Lokananta merupakan Sarinah dan M Bloc. Wali Kota Solo meminta bersabar menunggu operator terbaik untuk Museum Budaya, Sains, dan Teknologi Bengawan Solo.

“Ada beberapa ditunggu wae kita pengen yang terbaik,” ungkapnya.

Dia menjelaskan Perumda PAU Pedaringan Kota Solo masih akan mengembangkan usaha pergudangan. Lahan yang didirikan untuk Museum Budaya, Sains, dan Teknologi Bengawan Solo tidak mempengaruhi lahan yang digunakan untuk usaha jasa pergudangan.

“Core bisnis Pedaringan tetap jalan sebagai pergudangan,” paparnya.

Pembangunan Museum Budaya, Sains, dan Teknologi Bengawan Solo didanai pengusaha sekaligus pendiri Grup Mayapada dan Tahir Foundation, Dato’ Sri Tahir. Groundbreaking museum dilakukan Tahir bersama Gibran, Rabu (25/1/2023). Pembangunan museum didanai Rp400 miliar sampai Rp600 miliar

Tahir menjelaskan bersama Pemkot Solo menentukan operator museum yang berdiri di atas 5 hektare tersebut dalam enam bulan ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya