Soloraya
Minggu, 8 April 2018 - 01:00 WIB

Kelompok Lansia Simo Boyolali Maju Tingkat Nasional

Redaksi Solopos.com  /  Ivan Andimuhtarom  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p>Solopos.com, BOYOLALI–Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) di Dukuh Tegalrejo, Desa Wates, Simo, dinyatakan sebagai BKL terbaik se-Jawa Tengah (Jateng). Komunitas para orang lanjut usia (lansia) ini akan mewakili Jateng dalam kompetisi BKL tingkat Nasional yang diselenggarakan Badan Kependuduan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia (RI).</p><p>Pengumuman ini disampaikan melalui surat tertulis oleh BKKBN Jateng. Dalam surat tertulis itu, ada tiga BKL se-Jateng yang masuk nominasi tiga besar. Urutan teratas adalah BKL Melati 1 Simo Boyolali, selanjutnya adalah BKL Wredatama Semarang dan BKL Sekar Melati Kabupaten Kendal.</p><p>"Ketiganya mewakili Jateng. Pengumuman juara Nasional akan disampaikan di Manado beberapa waktu ke depan," ujar Camat Simo, Hanung Mahendra, kepada Solopos.com, Senin (2/4/2018).</p><p>Hanung mengatakan, kompetisi kali ini bukanlah tujuan utama BKL Melati 1. Selama ini, BKL Melati 1 menjalankan kegiatan dan mencatat semua kegiatannya bukan semata-mata untuk memenangi sebuah perlombaan. Kegiatan BKL yang berdiri sejak 2010 itu dilakukan karena menjadi kebutuhan orang lansia dalam rangka meningkatkan taraf hidup mereka.</p><p>"Kalau pun sekarang, BKL Melati 1 dinyatakan terbaik se-Jateng, itu hanya bonus saja," ujarnya.</p><p>Hanung mewanti-wanti kepada para warga lansia dan kader lansia agar tak terlalu bergantung pada kompetisi tersebut. Ia meminta agar BKL Melati 1 tetap fokus menjalankan kegiatan yang sudah ada dengan tertib, bertanggung jawab, dan penuh ke kecintaan.</p><p>"Biarlah mengalir apa adanya, wajar, tanpa dibuat-buat. Jangan hanya karena ikut lomba ini, terus memberikan <em>lips service</em> berlebihan. Penilaian ini kan wajar sehingga kalau memang menang, ya sudah semestinya, bukan karena rekayasa," terang Hanung.</p><p>Ketua BKL Melati 1 Desa Wates, Simo, Ngatmi, 71, mengaku sangat bersyukur bisa ikut kompetisi Nasional mewakili Jateng kali ini. Pensiunan guru ini berharap, kepercayaan yang diberikan kepada BKL Melati 1 bisa memotivasi para orang lansia lainnya agar tetap produktif meski usia sudah senja.</p><p>"Selama ini, kami juga bikin kegiatan apa adanya. Enggak dibuat-buat. Sejak berdiri 2010 lalu semua kegiatan tercatat dan terdokumentasikan," ujarnya.</p><p>Menurut Ngatmi, parameter BKL dinilai baik dan tidak itu adalah konsistensi kegiatan. Konsistensi ini diukur dari sejauh mana pengurus mampu membuktikannnya dari laporan administrasi harian, bulanan, dan tahunan.</p><p>"Semua laporan kami tercatat sejak 2010. Bukunya masih ada semua, jadi tak dibuat-buat. Mungkin ini yang menjadi salah satu parameter penilaian lomba ini," terangnya.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif