SOLOPOS.COM - Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengecek bantuan peralatan pertanian untuk kelompok tani saat penyerahan secara simbolis di DKPP Klaten, Kamis (13/7/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Sejumlah kelompok tani serta gabungan kelompok tani di Klaten digelontor bantuan alat mesin pertanian, ternak, hingga budidaya ikan. Nilai total bantuan yang diberikan mencapai Rp11 miliar.

Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Bupati Klaten, Sri Mulyani, kepada sejumlah perwakilan Poktan, Gapokdan, hingga kelompok budidaya ikan di halaman Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten, Kamis (13/7/2023).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Bantuan yang diserahkan di antaranya traktor roda empat, traktor roda dua, pompa air, unit pengolah pupuk organik (UPPO), bantuan ternak sapi perah, power sprayer, cultivator, ternak domba, serta budi daya bioflok.

Sumber anggaran bantuan untuk kelompok tani itu dari APBN, APBD Provinsi Jawa Tengah, serta APBD Klaten. Kemudian aspirasi Ketua DPR, Puan Maharani, Kementerian Pertanian, provinsi, serta dari APBD Klaten.

“Kalau dirupiahkan dari alat yang diberikan ini Rp11 miliar sekian,” kata Mulyani saat ditemui wartawan seusai penyerahan bantuan. Mulyani berharap dengan bantuan itu petani bisa lebih mudah dalam bercocok tanam.

Penyerahan bantuan alat pertanian modern itu juga diharapkan bisa menarik minat para milenial menggeluti usaha di bidang pertanian. “Saat ini tentunya kondisinya lebih sulit. Petani zaman dulu banyak orangnya, minim alatnya. Kalau saat ini banyak alatnya, minim orangnya. Makanya kami berharap ini bisa merekrut petani milenial,” jelas dia.

Program Mandiri Pangan

Mulyani meminta agar bantuan yang diberikan secara cuma-cuma kepada kelompok tani Klaten itu dimanfaatkan dan dirawat sebaik mungkin agar pemanfaatannya bisa berkelanjutan dalam waktu yang lama. Selain itu, dia berharap dengan bantuan peralatan itu produktivitas hasil panen bisa lebih banyak.

Kepala DKPP Klaten, Widiyanti, mengatakan salah satu program yang digulirkan di Klaten yakni Klaten Mapan atau Mandiri Pangan. Program itu menjadi bagian penting dalam peran mewujudkan visi dan misi Klaten maju, mandiri, dan sejahtera.

Widiyanti menjelaskan untuk mewujudkan Klaten Mapan tidak terlepas dari berbagai macam kendala mulai dari serangan organisme pengganggu tanaman, ketersediaan pupuk, kondisi petani yang banyak berusia sepuh, hingga saluran irigasi yang belum sepenuhnya optimal.

Upaya untuk mewujudkan Klaten Mapan sudah dilakukan selama ini. Hal itu terbukti pada 2022 dengan total luas tanam di Klaten disebut-sebut spektakuler yang mencapai 73.936 hektare (ha).

“Ini luasan tertinggi yang pernah dicapai selama ini. Ini bukti nyata usaha dari petani di Klaten bersama DKPP dan didukung penuh kades, camat, serta bupati,” kata Widiyanti.

Terkait fenomena el nino, Widiyanti salah satu dampak yang mungkin terjadi yakni kekurangan air di sektor pertanian. Oleh karena itu ia mengajak para petani untuk mengoptimalkan kegiatan usaha tani, mempercepat tanam, menyesuaikan tanam dengan komoditas sesuai dengan ketersediaan air.

“Sehingga diharapkan petani selalu panen. Jangan sampai selalu memaksakan tanam tanaman yang membutuhkan air banyak tetapi endingnya tidak panen,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya