SOLOPOS.COM - Teh bawang dayak yang diproduksi Kelompok Wanita Tani (KWT) Subur Makmur Dukuh Putatan RT 013, Desa Jenggrik, Kecamatan Kedawung. (istimewa)

Solopos.com, SRAGEN — Jarang orang menyentuh bawang dayak, lantaran tak enak jika dibuat bumbu masakan. Namun di tangan Kelompok Wanita Tani (KWT) Subur Makmur di RT 013, Dukuh Putatan, Desa Jenggrik, Kecamatan Kedawung, Sragen, bawang dayak bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat.

KWT Subur Makmur menjadikan bawang dayak sebagai teh siap seduh, sangat antimainstream. Kreativitas ini berawal dari adanya mahasiswa dari Univesitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN)  di Desa Jenggrik pada 2021. Para mahasiswa itu yang mengenalkan bawang dayak kepada KWT Subur Makmur.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Mahasiswa KKN Unisri awalnya memberikan bibit bawang dayak karena ada salah satu mahasiswa yang berasal dari Kalimantan.

“Sebenarnya di kebun bibit KWT kami sudah ada yang menanam bawang dayak, tapi kami tidak tahu namanya apa. Kemudian saya browsing di Google ternyata banyak manfaatnya,” terang Ketua KWT Subur Makmur, Lasmiatun, saat ditemui Solopos.com, di rumahnya pada Kamis (18/8/2022).

Baca Juga: Nasi Jangkrik, Kuliner Unik Warisan Sunan Kudus

Olahan teh bawang dayak masih baru-baru ini dilakukan, bertepatan dengan KTNA The Exporience 2022 yang digelar Kontak Tani Nelayan Andalan ( KTNA) Sragen pada 27-31 Juli 2022 lalu.

Lasmiatun mengatakan saat KTNA Exporience tersebut digelar, kelompoknya sedang panen bawang dayak. Kemudian ia mencoba mengeringkan bawang dayak tersebut. Berbekal informasi yang ia dapat dari internet, ia mencoba mengolah bawang dayak tersebut menjadi teh.

Lasmiatun mencoba menambahkan rempah-rempah, meliputi kapulaga, kayu manis, cengkih, dan jahe merah. Bawang dayak yang dikeringkan diseduh bersama rempah-rempah tersebut. “Saat sudah diseduh menjadi teh, ada sensasi hangat, khas rempah-rempah terasa dalam teh tersebut,” ujarnya.

Ia mengklaim teh Bawang dayak buatannya  bisa disimpan berbulan-bulan. Harga teh bawang dayak per kemasan dijual seharga Rp10.000 yang bisa dipakai sampai sepuluh kali seduh.

Baca Juga: Mau Healing Tapi Ga Punya Uang? Ini Dia Tempat Wisata Gratis di Sragen

Inovasi KWT

Penasihat KWT Subur Makmur, Ngadimin, mengatakan teh bawang dayak merupakan inovasi yang digagas oleh para anggota KWT Subur Makmur.

“Untuk tanaman bawang dayak perawatannya mudah dan dalam tiga bulan bisa panen. Disiram ketika kering saja, tidak seperti bawang pada umumnya, atau tomat dan cabai yang perlu perawatan ekstra,” tambah Ngadimin.

Penyuluh Pertanian Lapangan (PP) Desa Jenggrik, Siti Rodiah, mengatakan saat ini teh bawang dayak telah dipesan oleh Bank Indonesia Solo sebanyak 50 kemasan. KWT juga mulai memasarkan produk unik ini  melalui daring.

KWT Subur Makmur memiliki 25 anggota. Selain teh bawang dayak, mereka juga membuat abon lele, abon gori, sirup bawang dayak, dan sayur mayur yang berasal dari warga sekitar. Produk-produk tersebut juga dipasarkan melalui Bank Sayur di Dukuh Putatan, Desa Jenggrik.

Baca Juga: Unik dan Lezat, Yuk Cicipi Keripik Pisang Batik dari Sragen

Sementara itu mengutip situs halo.doc, bawang dayak memiliki banyak khasiat bagi kesehatan, di antaranya:

  • mengatasi sakit perutm
  • menjaga kesehatan jantung
  • mencegah infeksi pada tubuh
  • menurunkan kadar gula darah
  • mengobati luka dan bisul

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya