Soloraya
Rabu, 1 Desember 2021 - 18:33 WIB

Kelompok Wiraswasta di Sragen Lebih Banyak Terkena HIV Ketimbang PSK

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi HIV AIDS (Freepik)

Solopos.com, SRAGEN — Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Sragen mengungkap data bahwa dalam 21 tahun terakhir ada sebanyak 1.544 kasus HIV/AIDS di Bumi Sukowati.  Jika ditelah jumlah kasus tiap tahunnya maka terjadi tren penurunan. Pada 2018 ada 227 kasus, 2019 ada 225 kasus, 2020 ada 181 kasus, dan 2021 (Oktober) ada 132 kasus.

Ada fakta yang cukup menarik terkait angka-angka tersebut.  Dari 1.544 kasus yang ditemukan, kasus HIV/AIDS dari kalangan pekerja seks komersial (PSK) hanya 134 kasus. Angka ini ternyata jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan temuan kasus di kelompok pekerjaan wiraswasta yang mencapai 620 kasus. Sementara ibu rumah tangga sebanyak 299 kasus, dan petani 138 kasus.

Advertisement

Hal tersebut disampaikan Koordinator Pengelola Program KPA Sragen, Wahyudi, ketika menerangkan pemetaan sebaran kasus per jenis pekerjaannya, Rabu (1/12/2021).

Baca Juga: Tren Kasus HIV/AIDS Pada Ibu Hamil di Sragen Naik 4 Tahun Terakhir

“Berdasarkan kelompok umur, jumlah kasus paling tinggi pada usia 35-39 tahun, yakni sebanyak 268 kasus. Kelompok umur 30-34 tahun sebanyak 216 kasus. Kemudian pada usia 25-29 tahun cukup tinggi di angka 191 kasus dan di umur 40-44 tahun ada 2013 kasus. Pada kelompok 45 tahun sampai di atas 60 tahun angkanya di atas 100 kasus per kelompok. Sementara pada kelompok anak relatif minim,” jelasnya.

Advertisement

Sekretaris KPA Sragen, Haryoto, mengatakan sebaran kasus HIV/AIDS itu memang merambah ke hampir semua jenis pekerjaan, dari petani, pelajar, buruh, petani, sampai PSK. Dia berharap semua rumah sakit bisa melayani persalinan ibu hamil karena belakangan jumlah kasus dari kelompok ibu rumah tangga ini melampaui jumlah kasus PSK.

“Sering kali menyalahkan suami. Padahal ada kasus istri positif, tetapi suami negatif. Artinya, semua orang bisa berpotensi menularkan. Stigma di masyarakat masih ada. Bahkan di lingkungan keluarga pun stigma itu kadang masih ada. Sekarang jumlah ADHA di Sragen itu sebanyak 42 orang, tadi dihadirkan sebanyak 31 orang,” jelasnya.

Baca Juga: Tren Temuan Kasus HIV/AIDS di Sragen Menurun, Tapi Jangan Senang Dulu

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif