Soloraya
Minggu, 14 Juni 2020 - 17:38 WIB

Keluarga Perangkat Desa Ngarum Sragen Dapat BST Kemensos, Pelaku UMKM Protes

Muh Khodiq Duhri  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah. (Solopos)

Solopos.com, SRAGEN -- Keluarga sejumlah perangkat desa atau perdes Ngarum, Kecamatan Ngrampal, Sragen, diduga menerima Bantuan Sosial Tunai atau BST dari Kemensos.

Informasi yang diperoleh Solopos.com, sedikitnya enam anggota keluarga dan kerabat dari sekretaris desa (sekdes), empat kerabat dari kepala dusun (kadus), dan satu keluarga dari seorang kasi diduga ikut menerima bantuan tersebut.

Advertisement

Banyaknya keluarga perdes yang mendapat jatah BST itu memicu reaksi dari kalangan pemilik usaha kecil menengah (UMKM) di desa setempat. Mereka protes karena tidak mendapatkan BST padahal sama-sama terdampak Covid-19.

Sopir Bus AKAP Asal Masaran Sragen Ketahuan Positif Covid-19 Saat Bikin Surat Sehat untuk Kerja

Advertisement

Sopir Bus AKAP Asal Masaran Sragen Ketahuan Positif Covid-19 Saat Bikin Surat Sehat untuk Kerja

“Terus terang kami sebagai UMKM merasa sakit hati. BST itu digulirkan saat terjadi pandemi. Saat usaha kami mati suri karena terdampak pandemi, kami tidak dapat BST. Justru keluarga dari perangkat desa yang dapat BST dari Kemensos itu,” ujar A, salah satu pelaku UMKM Desa Ngarum, Sragen, kepada Solopos.com, Minggu (14/6/2020).

Demi transparansi data, T, pelaku UMKM lainnya, mengaku sudah berusaha meminta data penerima BST di Desa Ngarum ke balai desa setempat. Namun, usahanya itu tidak membuahkan hasil.

Advertisement

Pemdes Ngarum tidak memberikan data penerima BST sehingga membuat warga terpaksa mencari tahu sendiri. “Jadi kami terpaksa mengumpulkan data di lapangan. Kami cari tahu siapa saja penerima BST di Desa Ngarum. Hasilnya, ternyata banyak keluarga perangkat desa yang dapat BST,” ujarnya.

Data Terpadu Kesejahteraan Sosial

T juga mengaku mendapat informasi ada pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) yang mendapat BST itu.

Menanggapi hal itu, Sekdes Ngarum, Sragen, Budi Abtama, tidak memungkiri beberapa anggota keluarganya termasuk ibu dan kakaknya tercatat sebagai penerima BST dari Kemensos.

Advertisement

24 Perusahaan di Sukoharjo Terpukul Covid-19, 5.170 Karyawan Kena PHK dan Dirumahkan

Kendati begitu, dia menegaskan nama-nama penerima BST di Desa Ngarum sudah masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dari Kementerian Sosial (Kemensos).

“Data penerima BST itu dari pusat, desa gak pernah buat. Saya juga tidak membuatnya. Sebenarnya proses pencairan BST di lapangan tidak ada masalah. Mungkin ada yang suka dan tidak suka, saya kira itu wajar,” paparnya.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif