SOLOPOS.COM - Petugas menyediakan Pos Administrasi dan Pelayanan Terjadwal Keliling Masyarakat Kelurahan Setabelan (Prenjak Mantab) di RT 004/RW 009 Kelurahan Setabelan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jumat (6/10/2023) pagi. Petugas turun ke lapangan karena kantor Kelurahan Setabelan sepi. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)
Solopos.com, SOLO–Layanan publik di Kelurahan Setabelan, Kecamatan Banjarsari, Solo, sepi karena warga yang seharusnya mengakses layanan publik sibuk bekerja. Petugas pun turun ke lapangan untuk mendekatkan pelayanan kepada warga.
Kasi Pemerintahan dan Pelayanan Publik Kelurahan Setabelan Andina Widya Harsanti dan Staf Pengolah Data Kelurahan Setabelan Evita Endah Lestari menyulap pos ronda RT 004 RW 009 Kelurahan Setabelan menjadi ruang pelayanan publik, Jumat (6/9/2023) pukul 08.00 WIB.
Mereka menggunakan tiga meja, tiga kursi, satu gawai untuk mendukung pelayanan, dan kertas untuk mengisi daftar hadir. Dalam 30 menit pertama, ada dua warga yang datang untuk memperbarui kartu keluarga, yakni satu warga lansia, Sunardi dan Farida, 57.
Keduanya sama-sama kehilangan kartu keluarga (KK) dan meminta petugas membantu menerbitkan kartu keluarga. Andina meminta Sunardi dan Farida untuk melengkapi persyaratan berupa surat kehilangan dari kepolisian.
Keduanya sama-sama kehilangan kartu keluarga (KK) dan meminta petugas membantu menerbitkan kartu keluarga. Andina meminta Sunardi dan Farida untuk melengkapi persyaratan berupa surat kehilangan dari kepolisian.
“Kami gak perlu ke kelurahan, kecamatan, Balai Kota Solo, untuk mengurus KK yang hilang. Baru pertama ini saya dapat layanan di dekat rumah. Sebenarnya ke kelurahan gak apa-apa, namun di sini cukup lima langkah, dekat,” kata Farida kepada Solopos.com.
Inovasi layanan jemput bola ala Kelurahan Setabelan itu adalah Pos Administrasi dan Pelayanan Terjadwal Keliling Masyarakat Kelurahan Setabelan (Prenjak Mantab). Layanan itu sudah dijalankan sejak Juli 2022.
“Memang unik kebanyakan bekerja di perdagangan, pergudangan, wirausaha, mereka tidak ada waktu ke kelurahan. Istirahat sebentar pilih pulang terus balik lagi ke tempat kerja mereka,” ujar dia.
Menurut dia, Pemerintah Kelurahan Setabelan mencoba keliling mendekatkan layanan dengan Prenjak Mantab selama satu jam. Layanan itu disambut antusias warga untuk mengakses layanan yang disediakan.
“Kami bisa menjaring orang lansia yang sedang momong cucu, orang tua anak sedang bekerja. Kami jadi tahu berapa orang lansia, membutuhkan apa, banyak yang tidak punya akta kelahiran, kami menjadi paham kebutuhan warga,” jelas dia.
Menurut dia, Prenjak Mantab melayani warga setiap Jumat pekan kedua pagi. Petugas bisa melayani 10 sampai 15 orang. Warga mendapatkan informasi biasanya getok tular.
Sejumlah layanan yang banyak diakses warga terkait KTP, Kartu Indonesia Sehat, akta kelahiran, dan konsultasi. Selanjutnya petugas memproses di kantor kelurahan lalu mengantarkan data pemohon ke rumah masing-masing.
Adapun sejumlah tantangan Prenjak Mantab, antara lain kondisi setiap RW berbeda-beda. Ada RW yang sepi karena warga tidak berdomisili di RW yang dikunjungi petugas. Ada juga RW yang ramai sehingga pelayanan membutuhkan waktu lebih dari satu jam.
“Kami mengatur waktu atau ritme pelayanan. Kami juga sedang menganggarkan untuk sepeda motor dinas untuk mendukung pelayanan,” jelas dia.
Menurut dia, inovasi Prenjak Mantab membuatnya mendapatkan apresiasi dari Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, yakni Juara I kategori jabatan pengawas Penghargaan Aparatur Sipil Negara (ASN) Berprestasi se-Kota Solo 2022. Prenjak Mantab bakal diterapkan selain Jumat dalam waktu dekat.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Wahyuningsih menambahkan banyak warga berpenghasilan menengah ke bawah di Kelurahan Setabelan.
Menurut dia, warga sibuk bekerja waktu pagi sehingga tak bisa ke kantor Kelurahan Setabelan. Adanya layanan keliling dari petugas kelurahan bisa memudahkan warga setempat.