Soloraya
Rabu, 12 September 2012 - 08:05 WIB

Kemarau Panjang, Risiko Tanah Longsor di Musim Hujan Tinggi

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Farida Trisnaningtyas/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Farida Trisnaningtyas/JIBI/SOLOPOS)

KARANGANYAR—Risiko bencana tanah longsor di musim penghujan akan lebih tinggi setelah melewati musim kemarau panjang.

Advertisement

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Aji Pratama Heru, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Selasa (11/9/2012), mengatakan kawasan lereng Gunung Lawu perlu lebih waspada menghadapi bencana tanah longsor.

Musim kemarau yang panjang membuat tanah lebih labil terkena gelontoran hujan. Rekahan-rekahan tanah akibat kemarau panjang, menurutnya, memudahkan air masuk ke dalam tanah dan mengendon membentuk lumpur. Lama-kelamaan akumulasi lumpur dapat mejebol lereng bukit dan menimbulkan tanah longsor. Hal ini akan lebih parah jika vegetasi hutan menipis. Akar pohon tidak mampu lagi menyerap air yang masuk ke tanah.

“Apalagi kondisi hutan Lawu saat ini, setelah terjadi kebakaran, tentu vegetasinya berkurang sehingga faktor penyebab longsor semakin bertambah,” terang Aji.

Advertisement

Aji mengaku telah melakukan koordinasi dengan satuan-satuan penanggulangan bencana tingkat desa untuk bersiap menghadapi segala risiko yang akan terjadi. Daerah-daerah sabuk Lawu yang merupakan kawasan rawan longsor di Karanganyar harus siap siaga menghadapi bahaya longsor, seperti Tawangmangu, Jatiyoso, Karangpandan, Ngargoyoso, Matesih dan Jenawi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif