Wonogiri (Solopos.com)--Memasuki bulan ketiga musim kemarau, kawanan kera dari hutan di perbukitan wilayah Kecamatan Selogiri mulai turun dan mengganggu tanaman pertanian milik warga.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Hal itu cukup meresahkan dan merepotkan petani karena harus menunggui tanamannya seharian dan mengorbankan aktivitas lain.
Informasi yang dihimpun Espos, ada dua desa yang lahan pertaniannya sudah dua pekan terakhir mulai diserang kawanan kera, yakni Keloran dan Pare. Tanaman pertanian di dua desa tersebut, saat ini sudah hampir dipanen. Namun petani setempat harus berlomba dengan kera-kera untuk mempertahankan panen mereka.
Kepala Desa Keloran, Anto Maryanto mengatakan serangan kera ke lahan pertanian warga sebenarnya merupakan hal rutin yang terjadi setiap musim kemarau. Namun hingga kini belum ada cara yang efektif untuk mengatasinya. Kera-kera itu turun gunung karena sudah kehabisan makanan.
“Satu-satunya hal yang bisa dilakukan warga ya hanya menunggui lahannya supaya tidak diserang kera. Apalagi saat ini sebagian besar lahan pertanian yang ditanami palawija sudah hampir panen. Kalau tidak ditunggui sehari saja, bisa-bisa habis tanaman itu dan petani tidak jadi panen,” jelas Anto, kepada wartawan, Minggu (11/9/2011).
Anto mengatakan selain menyerang tanaman pertanian, tidak sedikit pula kera yang berkeliaran di perkampungan. Di balaidesa kami belakangan sudah kerap dikunjungi kera-kera. Untungnya mereka tidak sampai mengganggu orang. Mereka turun hanya untuk mencari makanan karena makanan mereka di hutan sudah habis. Pohon-pohon di hutan banyak yang kering dan mati,” imbuhnya.
(shs)