Soloraya
Sabtu, 27 Juni 2020 - 10:05 WIB

Kemarau, Waspada Bencana Kebakaran di Sukoharjo!

Indah Septiyaning Wardani  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kebakaran (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Sepanjang Januari hingga Juni 2020 ini terjadinya bencana kebakaran wilayah Kabupaten Sukoharjo telah mencapai 24 kasus yang penyebabnya didominasi hubungan arus pendek dan human error.

Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran Satpol PP Sukoharjo Margono mengatakan bencana kebakaran semakin diwaspadai terutama di daerah padat penduduk dan lahan kosong, misanya di Kartasura, Grogol, Mojolaban, Gatak, Baki, Sukoharjo.

Advertisement

"Kasus kebakaran banyak terjadi di lingkungan padat penduduk dan lahan kosong," katanya di Sukoharjo, Kamis (25/6/2020).

Merujuk data, Margono, menyebut kasus kebakaran didominasi karena kelalaian manusia hingga hubungan arus pendek atau korsleting. Penyebab kebakaran biasanya warga lupa mematikan kompor sehingga memicu kobaran api.

Advertisement

Merujuk data, Margono, menyebut kasus kebakaran didominasi karena kelalaian manusia hingga hubungan arus pendek atau korsleting. Penyebab kebakaran biasanya warga lupa mematikan kompor sehingga memicu kobaran api.

Lagi Galau karena Hati, Ini Tanda-Tanda bila Jatuh Cinta

Kemudian kasus kebakaran di lahan kosong yang juga banyak terjadi di Sukoharjo karena ulah masyarakat yang membakar sampah sembarangan.

Advertisement

“Jangan membakar sampah sembarang, terutama dekat lingkungan permukiman. Jika tertiup angin bisa merembet dan menyebabkan kebakaran,” katanya.

Guna mengantisipasi kebakaran, dia mengatakan terus memberikan sosialisasi dan simulasi penanganan jika terjadi bencana kebakaran. Simulasi kebakaran ini diberikan terutama ibu-ibu rumah tangga, instansi pemerintahan, swasta, termasuk kader PKK.

10 Berita Terpopuler: 206 Tugu Perguruan Silat akan Dirobohkan

Advertisement

Adapun tujuannya adalah untuk memberikan pengetahuan dan keahlian tentang teknik-teknik pencegahan dan penanggulangan kebakaran. “Supaya kasus kebakaran terus menurun,” katanya.

Dia menambahkan potensi kebakaran hutan juga meningkat saat musim kemarau. Di tahun lalu kebakaran hutan terjadi berulang kali di Sukoharjo bagian selatan yang merupakan wilayah perbukitan dan kawasan hutan.

Kelalaian Manusia

Bahkan tim pemadam kebakaran harus berjibaku selama beberapa hari untuk memadamkan api di kawasan hutan. Dia menuturkan kebakaran hutan banyak terjadi juga karena kelalaian manusia.

Advertisement

"Ada orang bakar sampah lalu ditinggalkan begitu saja hingga terjadi kebakaran hutan. Potensi kebakaran hutan ini yang kita waspadai juga di musim kemarau ini," katanya.

Tes Swab Covid-19 di Jateng Belum Sampai 1% dari Jumlah Penduduk

Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Bulu Heri Mulyadi mengatakan, Pemerintah Kecamatan Bulu mulai menyosialisasikan kondisi musim kemarau dan potensi kebakaran dengan melibatkan pihak desa terkait.

Materi yang disampaikan tidak hanya kekeringan yang menyebabkan warga kekurangan air, namun juga kebakaran.

“Memang sekarang di beberapa gunung di Kecamatan Bulu sedang viral didatangi wisatawan karena keindahan pemandangannya. Kami ingatkan juga untuk menjaga lingkungan dan tidak meninggalkan api masih menyala karena rawan menyebabkan kebakaran,” ujarnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif