SOLOPOS.COM - Dosen FEBI UIN Surakarta, Wahyu Dian Selviani (dilingkari) semasa hidup bersama mahasiswanya, beberapa waktu lalu. (Istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kematian menghentikan mimpi Wahyu Dian Silviani, 34, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta untuk mengejar gelar doktor di Inggris.

Padahal, master ilmu lingkungan dari salah satu kampus di Australia itu sudah menjalani tes bahasa dan mendapat skor tinggi yakni 7,5.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Perempuan asal Mataram, Nusa Tenggara Barat itu mendapat beasiswa S3 program LPDP dari pemerintah.

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah (FIT), Baidi, mengaku juga sudah menandatangani aplikasi kuliah Wahyu Dian.

Meski menjadi salah satu dosen di FEBI UIN, almarhumah Wahyu Dian memang sedang menjalani transisi ke FIT UIN karena adanya program studi baru yakni Prodi Ilmu Lingkungan.

“Beliau berkontribusi di prodi baru Ilmu Lingkungan, Semoga jasanya mendapat imbalan dari Allah SWT. Saya bersaksi beliau orang baik. Saya yang tanda tangan aplikasi beliau yang akan kuliah S3 ke Inggris,” tutur Baidi seusai tahlilan untuk Wahyu Dian melalui aplikasi Zoom yang diikuti ratusan dosen, yang dikutip Solopos.com, Kamis (24/8/2023) malam.

Dekan FEBI UIN Surakarta, M. Rahmawan Arifin, membenarkan Wahyu Dian sedang bersiap terbang ke Inggris untuk melanjutkan kuliah S3 di Negeri Ratu Elisabeth itu.

Wahyu bahkan sudah menjalani tes bahasa International English Language Testing System (IELTS) dengan nilai 7,5.

Berdasarkan situs hotcourseabroad.com, skor 7,5 berarti yang bersangkutan adalah pengguna bahasa yang baik dan dapat menangani penggunaan bahasa yang rumit.

Nilai tersebut masuk kategori bagus yang diterima oleh universitas-universitas di luar negeri.

“Almarhumah merupakan dosen terbaik, lulusan Australia, dan sedang persiapan S3 melalui beasiswa LPDP. Beliau sudah menyelesaikan passing grade bahasa dengan nilai 7,5. Sudah pasti lolos itu. Tapi Allah berkehendak lain,” ujarnya.

Di Inggris, Wahyu Dian rencananya mengambil program doktor tentang ilmu lingkungan, bidang yang ia sukai.

Apalagi, Wahyu Dian disiapkan untuk mengelola prodi baru di UIN yang saat ini sudah menerima mahasiswa baru.

Rektor UIN Surakarta, Mudofir, menyatakan Prodi Ilmu Lingkungan untuk sementara dititipkan ke Fakultas Ilmu Tarbiyah.

Rencananya, ke depan Prodi Ilmu Lingkungan bakal masuk ke Fakultas Sains dan Teknologi.

Ia menjelaskan, di Fakultas Saintek nantinya bakal ada Prodi Ilmu Lingkungan, Prodi Sains Data, Prodi Teknologi Pangan dan Prodi Bio Teknologi.

“Ini baru rintisan, Prodi Ilmu Lingkungan dititipkan ke FIT dulu. Sudah ada izin dan sudah menerima mahasiswa baru tahun ini,” kata Mudofir.

Mimpi Wahyu Dian Septiani untuk mengelola prodi baru Ilmu Lingkungan pupus sudah. Ia meninggal dunia secara tragis, Kamis (24/8/2023), diduga akibat tindak kekerasan di rumah yang ditinggalinya di Gatak, Sukoharjo.

Kepergiannya secara mendadak mengejutkan banyak koleganya. Ratusan dosen menggelar tahlilan melalui aplikasi Zoom pada Kamis malam untuk mendoakan putri kandung guru besar Ilmu Ternak Universitas Mataram, Moh. Hasil Tamzil itu.

Dekan Fakultas Syariah, Ismail Yahya, sangat terkejut saat mendengar kabar Wahyu Dian meninggal tak wajar di perumahan tempatnya tinggal.

Ismail mengaku mengenal cukup dekat dengan almarhumah karena beberapa kali berinteraksi dalam kegiatan kampus.

“Saya kenal almarhumah sejak tahun 2021 saat AICIS diselenggarakan di Solo. Kebetulan saya Ketua Panitia OC-nya. Bersyukur saya dibantu oleh dosen-dosen baru, termasuk Bu Dian di sekretariat yang kerjanya luar biasa cepat dan rapi,” ujar Ismail.

Ismail Yahya mengaku sangat bersedih dengan meninggalnya Wahyu Dian.

“Selamat jalan kembali ke haribaan Pencipta kita Bu. Semoga Allah ampuni segala kekhilafan dan Allah masukkan ke surga-Nya, amin ya Rabbal alamin,” doa Ismail.



Salah satu dosen FEBI, Agung Abdullah, juga terkejut saat mendapat informasi salah satu rekannya meninggal dunia.

Ia berharap jika benar Wahyu Dian menjadi korban pembunuhan pelakunya segera tertangkap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya