SOLOPOS.COM - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Solo, Hidayat Masykur, saat ditemui Solopos.com, Selasa (2/7/2024). (Solopos.com/Candra Septian Bantara)

Solopos.com, SOLO– Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Solo mewajibkan kepada seluruh penghulu untuk mensosialisasikan bahaya judi online bagi para calon pengantin (catin) di seluruh wilayah di Solo. Hal ini dilakukan sebagai bentuk partisipasi Kemenag untuk memberantas judi online yang kian marak akhir-akhir ini.

Kepala Kantor Kemenag Solo, Hidayat Masykur menyampaikan pihaknya telah menjalankan sosialisasi bahaya judi online kepada para catin sejak adanya surat edaran dari Kementerian Agama Pusat Nomor: P-2036/SJ/B.II/1/KP.00/06/2024 tentang Pencegahan Perjudian Daring di Lingkungan Kementerian Agama. Surat ini terbit berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2024 tentang Satuan Tugas Pemberantasan Perjudian Daring.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Kepada seluruh penghulu di semua KUA di Solo sudah saya instruksikan untuk melaksanakan surat edaran tersebut dan telah berjalan hingga saat ini. Secara teknis penyampaian materi dilakukan oleh para penghulu di KUA dalam kegiatan bimbingan perkawinan (Binwin),” kata dia saat ditemui di kantornya, Selasa (2/7/2024).

Lebih lanjut, dia menerangkan bahwa dalam Binwin sudah tambahkan materi khusus soal bahaya-bahaya yang akan ditimbulkan apabila bermain judi online. Termasuk juga judi konvensional, atau pun perbuatan melanggar hukum lainnya.

“Judi online itu mudharatnya (keburukannya) sangat besar. Mulai memicu perceraian, masalah ekonomi, keluarga yang tidak harmonis, hak anak tidak terpenuhi, dan masih banyak lagi. Dan itu kita tekankan betul,” lanjut dia.

Sayangnya, menurut dia sosialisasi bahaya judi online ini baru optimal diberikan kepada catin yang beragama Islam saja. Lantaran catin non-Muslim tidak menjalani Binwin di KUA dan melakukan proses pencatatan pernikahan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).

“Saat ini catin Nonmuslim belum ada program Binwin dari Kemenag atau KUA soal bahaya judi online. Lantaran catin Nonmuslim melakukan proses pencatatannya di Disdukcapil. Perbedaan inilah yang membuat kami agak sulit melakukan pembinaan bagi mereka,” terang dia.

Meskipun demikian, pihaknya menyiasatinya dengan menggelar program pembinaan keluarga bagi pengantin atau pasangan Nonmuslim. Artinya setelah mereka resmi berkeluarga, Kemenag Solo akan memberi ruang edukasi soal judi online dan segala hal terkait rumah tangga.

“Belum lama ini kami menggelar pembinaan keluarga Katolik. Lalu ada juga pembinaan kepada pemuda gereja. Lewat program ini lah kami mencoba mengedukasi soal bahaya judi online,” jelas dia.

Selain kepada penghulu, Hidayat, sapaannya, juga mewajibkan seluruh penyuluh keagamaan dari semua agama untuk menyampaikan kepada masyarakat soal bahaya judi online. Pihaknya juga terus mengintensifkan sosialisasi kepada sekolah atau lembaga pendidikan yang berada di bawah Kemenag.

“Para penyuluh dari semua agama juga kami gencarkan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat soal bahaya judi online. Termasuk juga lembaga pendidikan di bawah kami seperti di MI, Mts, MAN hingga bangku perkuliahan seperti UIN,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Banjarsari, Arba’in Basyar, mengatakan di wilayahnya sosialisasi bahaya judi online oleh penghulu kepada catin sudah dilakukan sejak instruksi turun. Dia pun mendukung penuh program ini lantaran judi online punya potensi besar untuk menyebabkan perceraian dalam rumah tangga.

“Di wilayah kami sudah kami jalankan lewat program Binwin. Dimana semua catin diwajibkan ikut dan keikutsertaannya mencapai 100 persen,” kata dia saat ditemui di kantornya.

Menurut dia sejauh ini sosialisasi yang dilakukan oleh para penghulu tidak ada kendala yang berarti dan bahkan mendapat sambutan positif dari para catin. Dia pun berpesan bagi para catin untuk benar-benar tidak mencoba judi online.

“Saya berpesan bagi para catin untuk jangan sekali-kali mencoba judi online atau pun judi-judi lainnya. Tidak ada manfaatnya. Daripada buat judi uangnya untuk menabung saja,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya