Soloraya
Rabu, 12 Oktober 2022 - 19:39 WIB

Kemendagri: Solo Masuk 10 Besar Smart City Indonesia tapi Belum Mature

Wahyu Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri acara Indo Smart City 2022 yang digelar Apeksi di Solo Technopark, Rabu (12/10/2022). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Safrizal ZA menyebut Kota Solo masuk daftar 10 besar smart city di Indonesia. Smart city kota-kota di Indonesia masih dalam tahap tumbuh dan berkembang.

“Belum ada yang mature namun sedang in struggle. Kalau 10 besar Kota Solo masuk. Begitu kira-kira,” kata Safrizal ZA saat sesi wawancara pada pembukaan forum Indo Smart City (ISC) 2022 bersama Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Solo Technopark (STP), Rabu (12/10/2022).

Advertisement

Dia mengibaratkan smart city Indonesia seperti taman dengan bunga yang sedang berkembang. Kemendagri serta sejumlah kementerian terkait mendorong kemajuan smart city di Indonesia termasuk Solo.

“Ya memang tahapan smart city ada yang tumbuh, berkembang, mature. Kami berharap banyak kota-kota di Indonesia yang mature, yang sempurna. Harus dimulai dari diinisiasi,” jelasnya.

Advertisement

“Ya memang tahapan smart city ada yang tumbuh, berkembang, mature. Kami berharap banyak kota-kota di Indonesia yang mature, yang sempurna. Harus dimulai dari diinisiasi,” jelasnya.

Menurutnya, Kemendagri mulai mengukur tingkatan smart city kota-kota di Indonesia melalui peraturan pemerintah tentang perkotaan pada tahun depan. Tujuan smart city untuk menyejahterakan masyarakat dan menambah kepercayaan kepada pemerintah.

Baca Juga: Kabar Gembira bagi TKPK Solo, Draf Raperda Sudah Lolos Harmonisasi Kemenkumham

Advertisement

Data itu, menurut  Safrizal, menjadi dasar untuk meningkatkan pelayanan di perkotaan. Mayoritas penduduk bakal tinggal di wilayah perkotaan.

Smart City sesuai Pelayanan Dasar Masyarakat

Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), Bima Arya Sugiarto, dalam pertemuan di Solo Technopark itu menjelaskan sekarang merupakan waktu yang tepat untuk merefleksikan smart city yang sesuai dengan pelayanan dasar masyarakat. Pelayanan tersebut antara lain mengenai kesehatan, pendidikan, dan mengatasi persoalan sampah.

Baca Juga: Mantap! Kolaborasi Pemkot dengan 4 Kampus di Solo Hasilkan 14 Produk Siap Jual

Advertisement

“Sejauh mana smart city ini  membantu kota-kota Indonesia untuk menyebut. Ada peluang untuk meningkatkan komponen produksi dalam negeri, ada peluang untuk menggairahkan UMKM, ada peluang setiap kota memaksimalkan potensinya. Smart city mengarah ke sana atau enggak,” jelasnya.

Dia menjelaskan para Wali Kota berkumpul di Solo untuk berdiskusi mengembalikan smart city ke pelayanan minimal masyarakat Indonesia dan saling belajar mengenai smart city.

“Solo luar biasa kalau bicara UMKM, kolaborasi dengan pentahelix. Jadi ini bukan eranya command center namun masuk pada era collaboration center. Ini merupakan contoh collaboration center untuk tempat belajar selama dua tiga hari ke depan,” paparnya.

Advertisement

Baca Juga: Jalan Terjal Penyelesaian Pembangunan Masjid Sriwedari Solo, Dana Kurang Rp85 M

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan STP merupakan ruang kolaborasi yang besar dengan sejumlah mitra, antara lain Shopee, Go To, dan Garena.

Selain dengan perusahaan swasta, Pemkot Solo berkolaborasi dengan Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. “Kami menggerakkan program Merdeka Belajar. Makanya kami isi dengan program kegiatan yang sekiranya menjawab tantangan zaman,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif