SOLOPOS.COM - Railbus Batara Kresna diujicoba melintasi Gladak Solo, Rabu (25/4/2012) oleh PT KAI Daops VI Jogjakarta. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

Railbus Batara Kresna diujicoba melintasi Gladak Solo, Rabu (25/4/2012) oleh PT KAI Daops VI Jogjakarta. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

SOLO — Railbus Batara Kresna dilarang beroperasi untuk jalur Solo-Jogja. Larangan beroperasi railbus yang telah diuji coba awal Desember 2012 merupakan keputusan dari Kementerian Perhubungan. Hal itu diungkapkan Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop VI Jogja, Sri Winarto, saat dihubungi, Kamis (23/1/2013).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Kementerian Perhubungan tidak mengizinkan railbus pada jalur Solo-Jogja. Itu keputusan langsung dari pusat. Hanya diperkenankan jalur cabang Solo-Sukoharjo,” papar Winarto.

Terkait peniadaan jalur Solo-Jogja, kata Winarto, pihaknya telah mengkomunikasikan kepada Pemkot Solo selaku stakeholder railbus. Namun dari hasil pertemuan pada awal pekan ini tak membuat Pemkot Solo legawa. Di sisi lain, Pemkot Solo dihadapkan pada persoalan baru penyediaan subsidi operasional Kereta rel diesel elektrik (KRDE). Sebab, operasional railbus yang diperbolehkan jalur Solo-Sukoharjo.

“Perusahaan tentu tak mau menanggung kerugian apabila railbus nekat dijalankan di jalur cabang,” paparnya.

Dikatakan Winarto, menurut perhitungan okupansi penumpang railbus sangat rendah yakni kurang dari 30% untuk rute Solo-Sukoharjo. Sedangkan perhitungan ideal yakni minimal 60%. Apabila railbus dipaksakan beroperasi, kata Winarto, perlu pihak yang bertanggungjawab atau jaminan yang menanggung selisih biaya operasional. “Sebenarnya bisa saja disubsidi pemerintah kota, provinsi, atau pemerintah pusat. Tentu selamanya tidak mungkin disubsidi,” kata dia.

Pihaknya menerangkan PT KAI tidak mampu mengkaver utuh beban operasional railbus. Menurutnya, alasan itulah yang menjadi penyebab perusahaan menahan railbus. Oleh karena itu, Winarto memersilakan kepada pemerintah daerah yang dilalui railbus untuk menjajaki sumber dana subsidi.

“Railbus memang sempat berhenti operasional karena diperbaiki PT INKA. Nah, giliran sekarang tidak ada kendala mesin namun persoalan jalur Solo-Jogja justru tidak diperbolehkan,” jelasnya.

Selain jalur Solo-Sukoharjo yang diperbolehkan, kata Winarto, railbus kemungkinan bisa beroperasi Solo-Wonogiri. Namun untuk rel yang melintasi jembatas di wilayah Wonogiri masih diperbaiki Satker Direktorat Perkeretaapian.

Rencana selanjutnya, PT KAI membatasi waktu perjalanan railbus yakni 10 jam perhari. Hal itu sesuai dengan rekomendasi dari PT Industri Kereta Api (INKA)yang menginginkan mesin railbus tetap awet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya