SOLOPOS.COM - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi. (kominfo.go.id)

Solopos.com, SOLO — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bertindak tegas terhadap konten yang menyebarkan isu hoaks, fitnah, ujaran kebencian, dan merendahkan martabat orang lain selama bergulirnya tahapan Pemilu 2924. Sejauh ini, Kemenkominfo menemukan 96 isu hoaks yang berseliweran di ruang digital.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengatakan pengawasan konten-konten hoaks, fitnah, ujaran kebencian, dan merendahkan martabat di ruang digital terus dilakukan menjelang pemilu. “Kemenkominfo bakal bertindak tegas untuk empat konten itu,” kata dia, saat ditemui wartawan di Hotel Solia Zigna Kampung Batik Solo, Sabtu (2/12/2023).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Isu hoaks itu berseliweran di media sosial (medsos) berpotensi mengganggu kondusivitas kontestasi politik lima tahunan. Selain itu, konten joaks bisa memperuncing polarisasi.

Budi menyebut jumlah konten hoaks tentang pemilu yang teridentifikasi saat ini lebih sedikit dibanding Pemilu 2019. “Iya macam-macam. Hoaks banyak, fitnah juga ada. Namun, jika dibanding Pemilu 2019 jauh lebih sedikit. Tahun ini lebih kondusif,” ujar dia.

Dalam upaya menyangkal hoaks seputar Pemilu 2024, Kemenkominfo menggandeng  Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Ke depan, Kemenkominfo terus berkoordinasi dengan penyelanggara pemilu dan instansi lain soal konten hoaks, fitnah, ujaran kebencian, dan merendahkan martabat orang lain. “Kami siap mewujudkan pemilu damai dengan melibatkan platform dan para stakeholder,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya