Soloraya
Sabtu, 8 Juli 2023 - 13:58 WIB

Kemenkop UKM Targetkan 30 Persen UMKM Go Digital Pada 2024

Magdalena Naviriana Putri  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sukoharjo Etik Suryani bersama Deputi bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM, Yulius (batik biru) saat mengecek stand dalam kegiatan Sukoharjo Expo 2023, Jumat (7/7/2023) malam di Gedung Pusat Promosi Potensi Daerah (GP3D) Sukoharjo. (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Belum banyak usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang sudah merambah ke ekonomi digital. Hingga saat ini angkanya baru 20%. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) menargetkan angka tersebut meningkat jadi 30% pada 2024.

Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM, Yulius, dalam pembukaan Sukoharjo Expo 2023 di Gedung Pusat Promosi Potensi Daerah (GP3D) Kabupaten Sukoharjo, Jumat (7/7/2023) malam. Ia memamaparkan 99% dunia usaha dan bisnis berasal dari sektor UMKM.

Advertisement

“Dari dunia bisnis dan dunia usaha 99% merupakan UMKM, 1%-nya adalah bisnis sedang dan besar. Maka UMKM penting harus dikembangkan, karena perannya dalam produk domestik bruto [PDB] baru 60%,” kata Yulius.

Menurutnya peran tersebut jauh berbeda jika dibandingkan dengan perusahaan skala sedang dan besar yang hanya 1% tetapi memiliki kontribusi 40% pada PDB. Padahal menurutnya UMKM di Indonesia hampir mencapai 62 juta unit usaha.

Advertisement

Menurutnya peran tersebut jauh berbeda jika dibandingkan dengan perusahaan skala sedang dan besar yang hanya 1% tetapi memiliki kontribusi 40% pada PDB. Padahal menurutnya UMKM di Indonesia hampir mencapai 62 juta unit usaha.

Sementara saat ini UMKM yang masuk ekonomi digital baru sebesar 20%. Target pemerintah hingga 2024 mendatang meningkat sebesar 30%. Ekonomi digital diharapkan mampu membuat perubahan pada kegiatan ekonomi masyarakat serta bisnis yang awalnya serba-konvensional kini dipermudah dengan teknologi.

Menurutnya, kini UMKM tidak lagi harus menggelar lapak karena sudah Go digita. Bahkan dengan teknologi digital, pemilik usaha bisa mempromosikan produk mereka hingga keluar negeri. Hal itu terbukti dengan dipermudahnya konsumen saat ini dalam pembelian barang melalui marketplace online.

Advertisement

Menurutnya demi mendukung akses pasar dan ekonomi digital Kemenkop telah melakukan berbagai upaya. Di antaranya menghadirkan rumah produksi bersama bagi para pelaku UMKM agar lebih mudah mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi.

Pada pertengahan 2022 lalu sejumlah lima rumah produksi telah di bangun. Di antaranya produksi minyak atsiri berada di Aceh, mebel di Jawa Tengah, daging sapi di NTT, pengelolaan serat kelapa di Sulawesi Utara, dan biofarmaka di Kalimantan Timur. Selain itu, adanya rumah kemasan juga membuat pelaku UMKM dapat diarahkan untuk membuat pembungkus produk yang menarik.

“Kami juga melakukan redesign Pusat Layanan Usaha Terpadu [PLUT] untuk meningkatkan kualitas SDM agar menjadi pusat pembelajaran bagi UMKM,” kata Yulius.

Advertisement

Kemenkop UKM juga tengah mendorong adanya koperasi milik UMKM dan penyertaan modal melalui KUR. Saat ini akses pendanaan melalui Kemenkop UKM berkisar Rp500 triliun. Jumlah tersebut meningkat dari sebelumnya yang hanya berkisar Rp300 triliun. Dari jumlah Rp500 triliun tersebut sejauh ini baru setengah yang telah digunakan.

Banyak Pabrik Tekstil

Terkait kegiatan Sukoharjo Expo 2023, Yulius memberikan apresiasi. “Ini bagus karena bisa meningkatkan peran UMKM dan UMKM dapat memasarkan produknya dengan berjualan secara gratis. Semoga Sukoharjo lebih makmur dan lebih maju,” ungkapnya.

Pameran potensi daerah ini digelar sejak Kamis-Senin (6-10/7/2023) sebagai wadah promosi hingga membuka peluang investasi. Bupati Sukoharjo, Etik Suryani mengatakan meski menjadi kabupaten terkecil kedua di Jateng setelah Kudus, Sukoharjo dikenal sebagai Kota Tekstil. Di Kabupaten Jamu ini terdapat sejumlah industri tekstil skala besar, diantaranya PT Sritex, PT Dan Liris, PT Batik Keris, PT Panca Bintang, dan PT Dunia Tex.

Advertisement

Saat ini ekspor produk dari Kabupaten Sukoharjo sudah menyebar ke 72 negara dengan nilai 778 juta dolar AS. Kabupaten Sukoharjo juga memiliki produk-produk unggulan UMKM yang cukup membanggakan. Di antaranya mebel kayu, mebel rotan, batik, kaca grafir, tatah sungging, gitar, gamelan, kok, jamu tradisional, lurik, sarung goyor, dan industri alkohol.

“Saat ini Kabupaten Sukoharjo mendapat kepercayaan dari Kemenkop UKM untuk membangun rumah produksi bersama atau factory sharing di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak. Semoga pembangunan rumah produksi tersebut dapat berjalan lancar dan tepat waktu, sehingga dapat bermanfaat bagi para pengrajin rotan di Desa Trangsan Kecamatan Gatak,” ungkap Etik.

Sementara itu Sukoharjo Expo 2023 diikuti 101 stan, mulai dari kementerian, BUMN, BUMD dan Kabupaten/ Kota lainnya. Ia berharap semua bisa memberikan kontribusi positif dalam mendorong pertumbuhan perekonomian di Indonesia, khususnya di Kabupaten Sukoharjo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif