SOLOPOS.COM - Kegiatan Program Relawan Bakti BUMN di Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Sragen, Selasa (15/8/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Hadirnya program Relawan Bakti BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang diinisiasi Kementerian  BUMN lewat holding PT Danareksa membawa dampak signifikan terhadap transformasi di Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Sragen.

Lewat program selama tiga hari tersebut Pemerintah Desa (Pemdes) Sukorejo dan warga dapat mewujudkan mimpi mengintegrasikan potensi di empat sektor yang mereka miliki. Keempat sektor itu yakni pertanian, perikanan, peternakan, dan pariwisata.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Dalam Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kementerian BUMN, para relawan Bakti BUMN melakukan banyak aktivitas yang bermanfaat bagi masyarakat. Pada hari kedua, Selasa (16/8/2023), para relawan mengajar para siswa SD dan MI untuk mengenal mata uang. Mereka juga mengajarkan bahasa Inggris sederhana yabg bisa digunakan saat bertemu orang asing.

Relawan bakti BUMN
Kegiatan Program Relawan Bakti BUMN di Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Sragen, Selasa (15/8/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Sepuluh Relawan Bakti BUMN itu keliling desa dan tiba di SDN Sukorejo. Mereka sudah ditungggu anak-anak yang siap mendapatkan ilmu baru. Setiap siswa mendapatkan buku bacaan bergambar berjudul Ayo Mengenal Uang Bersama Dana Kids.

Dari buku itulah para siswa dari jenjang Kelas I-VI gabungan dari SDN Sukorejo dan MI Muhammadiyah Sukorejo belajar bersama para relawan. Setelah mengajar, para relawan itu juga menyelesaikan pekerjaan mengecat ruang kelas V dan VI sekaligus mebelnya.

Di hari kedua itu pula para relawan memanfaatkan air limbah perikanan untuk dialirkan ke areal pertanian seluas 2.000 meter persegi dan selebihnya bisa mencapai hampri 1 hektare tanaman padi. Pemanfaatan limbah itu dilakukan relawan di Edufarm Sukorejo, lokasi yang mengintergrasikan pertanian, peternakan, dan perikanan.

Relawan bakti BUMN
Kegiatan Program Relawan Bakti BUMN di Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Sragen, Selasa (15/8/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Guru Kelas VI di SDN Sukorejo, Sambirejo, Sragen, Darni, mengungkapkan besarnya manfaat program TSJL PT Danareksa ini bagi sekolah. Kini bangunan sekolah lebih rapi dengan pengecatan seluruh lokal di sekolah, termasuk mebelernya. Khusus di Kelas II dan III, kata dia, juga semakin rapi karena dibantu dibangun plafon.

“Kami bersyukur. Sekolah menjadi seperti baru. Ada juga program mengajar juga bermanfaat bagi siswa untuk mengenal mata uang dan bahasa Inggris. Sejak penerapan Kurikulum 2013, tidak ada pelajaran bahasa Inggris. Namun khusus untuk Kelas I dan Kelas IV sudah menggunakan Kurikulum Merdeka sehingga kembali ada pelajaran bahasa Inggris,” jelasnya saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa.

Pembangunan Agrowisata

Senada dengan Darni, Kepala Desa (Kades) Sukorejo, Sukrisno, juga mengungkapkan kehadiran Kementerian BUMN lewat PT Danareksa holding ini memberi manfaat bagi warganya. Kini nama Sukorejo, menurutnya,  sudah sampai ke Kementerian BUMN. Apalagi nama Sukorejo menjadi judul program PT Indrakarya, Sukorejo Terintegrasi, yang akhirnya mendapatkan CSR Award Bintang 5 dalam Penghargaan Nusantara Award 2023.

“Mereka datang ke sini juga membawa anggaran sehingga dapat mewujudkan impian kami saat menjadi calon kades. Program yang mereka bawa bisa mewujudkan mimpi kami, yakni membangun ekonomi kerakyatan melalui integrasi bidang pertanian, perikanan, pertenakan, dan pariwisata. Tanpa adanya sengkuyung pihak ketiga, CSR TJSL Kementerian BUMN, lewat PT Danareksa, tentunya mimpi ini tinggal mimpi tanpa ada kenyataan,” ujar Sutrisna saat ditemui Espos di Rumah Budaya Argorejo, Sukorejo, Selasa.

Dia menjelaskan mimpi yang dimaksud berupa pembuatan sentra durian yang dikonsep menjadi agrowisata Argorejo. Dia berharap sentra durian itu bisa menjadi destinasi wisata baru di Sukorejo. Tanaman durian yang ditanam di agrowisata itu merupakan bantuan dari PT Danareksa.

Relawan bakti BUMN
Kegiatan Program Relawan Bakti BUMN di Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Sragen, Selasa (15/8/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

“Manfaat yang bisa dirasakan sekarang yakni awalnya harga tanah murah sekarang menjadi mahal. Tadinya lahan ditanami pohon jati dengan panen 15-20 tahun dan hasilnya tidak signifikan, tetapi sekarang warga bisa panen kacang, sawi, dan sayuran lainnya yang ditanam di sela-sela pohon durian. Jadi sambil menunggu 4-5 tahun pohon durian berbuah, warga bisa menikmati hasil dalam jangka pendek,” jelasnya.

Sukrisno menyebut harga satu pohon durian yang sudah berbunga mencapai Rp2 juta. Tiap petani di Sukorejo rata-rata memiliki 25 batang pohon durian, bahkan ada yang 125 batang. “Kalau satu pohon saja menghasilkan Rp1 juta per tahun maka kalau 125 pohon petani bisa mendapat Rp125 juta dalam setahun,” ujarnya.

Agrowisata durian itu sudah diatur dalam Peraturan Desa (Perdes) terkait dengan sharing pendapatan antara Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan petani. Agrowisata durian itu berdiri di lahan seluas 12 hektare yang dimiliki 42 petani. Para petani dapat bagi hasil 90%, sementara BUMDes dapat 10% dalam penanaman durian.

Sebaliknya, jelas dia, dalam pengelolaan Agrowisata Sentra Durian itu, BUMDesa mendapat 90% dan petani mendapat 10%. Tingginya pendapatan BUMDes akan berdampak pada meningkatnya pendapatan asli desa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya