Soloraya
Jumat, 18 Februari 2022 - 11:13 WIB

Kementerian PUPR Belum Beri Sinyal Revitaliasi WGM Wonogiri

Rudi Hartono  /  Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Area Wisata Waduk Gajah Mungkur Wonogiri dan sekitarnya yang akan dikembangkan mulai tahun ini. Foto diambil dari Wisata Watu Cenik, Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Sabtu (17/4/2021). (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI—Hingga pertengahan Februari 2022 belum ada progres realisasi proyek revitalisasi objek wisata Waduk Gajah Mungkur. Namun, Pemkab Wonogiri memastikan proyek tersebut bakal terealisasi.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Wonogiri, Heru Utomo, kepada Solopos.com, Rabu (16/2/2022), mengatakan hingga Rabu belum ada informasi lebih lanjut dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait dengan realisasi proyek revitalisasi objek wisata WGM.

Advertisement

Beberapa waktu lalu, sedianya Bupati, Joko Sutopo bersama tim organisasi perangkat daerah (OPD) menemui Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, untuk berkoordinasi terkait hal tersebut. Namun, koordinasi ditunda karena penularan Covid-19 akibat adanya varian Omicron meningkat.

Baca Juga: Revitalisasi WGM Wonogiri Mundur, Pedagang Malah Gembira

Advertisement

Baca Juga: Revitalisasi WGM Wonogiri Mundur, Pedagang Malah Gembira

“FGD [focus group discussion] kedua yang semula direncanakan dilaksanakan November 2021 lalu juga belum ada informasi lagi akan dilaksanakan kapan,” kata Heru saat dihubungi.

Sementara itu, Bupati Wonogiri, beberapa waktu lalu, juga menyampaikan hal senada. Semula dirinya sudah dijadwalkan berkoordinasi dengan Menteri PUPR membicarakan ihwal proyek revitalisasi objek wisata WGM. Namun, akhirnya ditunda. Dia masih menunggu jadwal ulang koordinasi.

Advertisement

Baca Juga: Wisata WGM Wonogiri Direvitalisasi, Pemkab Tunggu Kepastian Anggaran

“[Revitalisasi objek wisata WGM] pasti direalisasikan. Sudah menjadi program nasioanal kok,” ucap Bupati saat berbincang dengan Solopos.com.

Dia sudah mendapat penjelasan otoritas terkait di Kementerian PUPR mengenai mengapa pekerjaan fisik tak bisa dilaksanakan pada 2021 sesuai rencana awal. Berdasar penjelasan pihak terkait, sedianya lelang paket proyek dilaksanakan Oktober 2021 lalu supaya pekerjaan fisik dapat direalisasikan akhir 2021.

Advertisement

Namun, waktu terlalu mepet untuk melelang, sehingga tahapan itu dan pekerjaan fisik proyek dilaksanakan 2022 ini.

Baca Juga: Revitalisasi WGM butuh anggaran Rp 28 M

Paket pekerjaannya merupakan proyek tahun jamak atau multiyears, sehingga kegiatan tetap dapat dilaksanakan pada 2022. Penjelasan dari Kementerian PUPR, durasi pengerjaannya akan dipadatkan dari sebelumnya tiga tahun menjadi dua tahun, yakni 2022-2023.

Advertisement

Konsekuensinya, penganggaran juga diubah dari semula 40 persen, 40 persen, dan 20 persen menjadi 60 persen dan 40 persen atau dengan komposisi anggaran yang lain. Bupati menyerahkan hal tersebut kepada Kementerian PUPR.

“Langkah-langkah itu sebagai solusi karena 2021 lalu pekerjaan tak bisa direalisasikan. Itu sangat realistis dan logis. Kajian teknisnya sangat bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Bupati.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif