SOLOPOS.COM - Ilustrasi Stop Pekerja AnakI (JIBI/Bisnis/Dok)

Kemiskinan Sragen terus ditanggulangi. UPT PK Sragen membina 209 pekerja anak dan dikembalikan ke bangku sekolah tanpa dipungut biaya.

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 209 pekerja anak di Bumi Sukowati ditarik dari tempat mereka bekerja untuk kembali ke sekolah sesuai tingkat pendidikan mereka masing-masing pada tahun 2014.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Kami belum memiliki data pasti jumlah keseluruhan pekerja anak di Sragen namun untuk 2014 lalu ada 209 anak yang ditarik dan dikembalikan ke sekolah untuk belajar,” kata Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) Sragen, Indardjo, saat dijumpai di ruang kerjanya, Jumat (30/1/2015).

Indardjo mengatakan ratusan pekerja anak yang ditarik yakni berasal dari 12 kecamatan di Sragen. Menurut dia, setelah ditarik, para pekerja anak tersebut lantas ditampung untuk diberikan pembinaan.

“Para pekerja anak disekolahkan gratis, tanpa dipungut biaya dan uang gedung. Mereka bisa masuk sekolah, diutamakan sekolah negeri yang dekat dengan rumah mereka. Selain itu, mereka juga harus mampu memenuhi standar kompetensi yang dimiliki sekolah itu,” ujar Indardjo.

Sementara itu, Kasi Norma Kerja Bidang Pembinaan dan Perlindungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sragen, Nur Baharudin, menjelaskan anak-anak berusia di bawah 17 tahun (th) tersebut saat ditarik tengah menjalankan berbagai macam pekerjaan. Menurut dia, anak-anak terpaksa bekerja untuk membantu mencukupi kebutuhan hidup keluarga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya