SOLOPOS.COM - Perangkat Desa Ngroto, Kismantoro, Wonogiri, Dimun (kiri), secara simbolis menerima dropping rastra 2018 di kantor desa setempat, Rabu (24/1/2018). (Istimewa/Koordinator PKH Wonogiri Agus Suratno)

Keluarga penerima manfaat rastra Wonogiri akan menerima beras gratis untuk Januari-Februari 2018.

Solopos.com, WONOGIRI — Bantuan beras sejahtera (rastra) jatah Januari dan Februari 2018 untuk keluarga penerima manfaat (KPM) di Wonogiri disalurkan tanpa uang tebus alias gratis. Namun, setiap KPM dijatah 10 kg beras medium atau berkurang 5 kg dibanding jatah tahun-tahun sebelumnya.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Setelah ini mulai Maret bantuan rastra dialihkan menjadi bantuan pangan nontunai (BPNT). Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Wonogiri, Bagus S., saat ditemui Solopos.com di kantornya, Rabu (24/1/2018), menyampaikan hal tersebut merupakan kebijakan pemerintah pusat.

Dengan demikian KPM tidak perlu mengeluarkan uang saat mengambil rastra. Rastra jatah Januari dan Februari disalurkan Rabu-Kamis (24-25/1/2018). Jumlah KPM tahun ini sama dengan tahun lalu, yakni 74.740 keluarga.

Rastra disediakan tiga pihak, yakni Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Ngadirojo, Wonogiri; Gudang Bulog Duyungan, dan Gudang Bulog Krikilan, keduanya berkedudukan di Sragen. “Jatah rastra untuk masing-masing KPM turun 5 kg. Sebelumnya, KPM mendapat jatah 15/KPM ditebus dengan uang Rp1.600/kg. Kalau sekarang 10 kg/KPM tanpa uang tebus. Rastra jatah Januari dan Februari sebanyak 747.400 kg,” kata Bagus.

Dia melanjutkan pemberian bantuan rastra tahun ini hanya dialokasikan dua bulan. Selanjutnya rastra akan dialihkan menjadi BPNT mulai Maret mendatang. Masing-masing KPM akan mendapat jatah BPNT berupa beras dan telur.

BPNT dapat diambil di tiga tempat menggunakan kartu keluarga sejahtera (KKS) yang baru. Tiga tempat itu meliputi warung gotong royong elektronik (e-warong), agen BNI 46, dan rumah pangan kita (RPK).

Di Kota Sukses diproyeksikan bakal ada minimal satu unit e-warong di setiap kecamatan. Di sisi lain kesiapan dua agen lainnya hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut.

Sementara itu, belum semua KPM memiliki KKS. KKS untuk mengambil BPNT berbeda dengan KKS sebelumnya. KKS yang baru dapat menyimpan uang dan penggunaannya dengan digesek.

Setiap KPM akan menerima Rp110.000/bulan yang tersimpan di KKS. Uang nontunai tersebut dapat digunakan untuk membeli beras dan telur sesuai kebutuhan. Pembelanjaan tidak harus tiap bulan.

KPM dapat menentukan waktu sendiri sesuai kebutuhan. Tidak menutup kemungkinan ke depan bahan pangan yang tersedia tidak hanya beras medium dan telur, tetapi akan disediakan pula beras premium, susu, dan sebagainya.

“Kami akan menyosialisasikan ihwal BPNT ini paling lambat akhir Februari mendatang,” imbuh Bagus.

Namun, Dinsos belum memiliki alokasi anggaran untuk kegiatan tersebut. Dinsos sudah mengajukan anggaran ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Bagus berharap dana untuk sosialisasi dapat dianggarkan mendahului APBD perubahan.

Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial (TKS) Wonogiri, Rahmat, menginformasikan penyaluran BPNT di beberapa daerah lain sudah direalisasikan, seperti Solo. Di kota tersebut KPM mengambil BPNT di e-warong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya