Soloraya
Rabu, 15 Maret 2023 - 17:45 WIB

Kena Abu Merapi, 2 Desa di Boyolali Dikirimi 9 Ton Pakan Ternak dari Kementan

Nimatul Faizah  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bantuan pakan ternak hijau dari Kementerian Pertanian tiba di Balai Desa Tlogolele, Selo, Boyolali, Rabu (15/3/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Kementerian Pertanian (Kementan) mengirim bantuan berupa sembilan ton pakan ternak untuk dua desa terdampak hujan abu erupsi Gunung Merapi di Kecamatan Selo, Boyolali. Dua desa itu yakni yaitu Tlogolele dan Klakah.

Bantuan telah tiba di dua desa tersebut pada Rabu (15/3/2023) siang. Bantuan pakan ternak memang sangat dibutuhkan oleh warga di desa-desa yang terdampak hujan abu akibat erupsi Merapi pada Sabtu-Minggu (11-12/3/2023).

Advertisement

Abu vulkanik Merapi menyelimuti rerumputan membuat peternak kesulitan mencari pakan bagi ternak mereka. Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali, Lusia Dyah Suciati, memerinci ada dua ton pakan konsentrat yang diberikan untuk warga Desa Klakah dan didrop di balai desa setempat.

Kemudian, tujuh ton pakan hijau ternak diberikan untuk warga terdampak hujan abu Merapi di Desa Tlogolele dan didrop di Balai Desa Tlogolele. Disnakkan Boyolali bakal mengirim bantuan berikutnya dari Kementan berupa hijauan pakan ternak dan konsentrat pelet.

Advertisement

Kemudian, tujuh ton pakan hijau ternak diberikan untuk warga terdampak hujan abu Merapi di Desa Tlogolele dan didrop di Balai Desa Tlogolele. Disnakkan Boyolali bakal mengirim bantuan berikutnya dari Kementan berupa hijauan pakan ternak dan konsentrat pelet.

“Besok kami rencanakan [dari Kementan] akan menurunkan kembali hijauan pakan ternak tapi ganti desa di Klakah. Kemudian konsentrat pelet untuk Jrakah dan Tlogolele. Gantian, biar bisa rata bantuannya,” ujarnya saat ditemui wartawan di Balai Desa Tlogolele, Rabu.

Lusi menyebut bantuan yang akan dikirim pada Kamis (16/3/2023) ada lima ton pakan konsentrat. Sedangkan untuk jumlah hijauan pakan ternak belum dapat dipastikan.

Advertisement

“Kalau itu dikonsumsi, secara kesehatan enggak layak,” tuturnya. Lebih lanjut, ia mengatakan belum ada tanda-tanda erupsi Merapi berhenti, sehingga Disnakkan Boyolali terus berupaya untuk memberikan bantuan pakan ternak.

“Kalau dihitung, sapi itu sehari pakannya 30 kilogram. Namun, kami belum menghitung secara detail kebutuhannya. Tergantung juga erupsinya, kalau segera selesai ya kami tutup hitungannya. Ini kan belum berhenti, tadi pagi juga masih [erupsi].”

Ia tak menghitung kapan bantuan akan dihentikan. Sepanjang erupsi masih terus terjadi dan warga membutuhkan bantuan, Disnakkan Boyolali akan terus mengupayakan.

Advertisement

Lusi menyebut masih terus berupaya mencarikan bantuan pakan ternak dari berbagai pihak seperti mitra-mitra kementerian, pemerintah provinsi, corporate social responsibility (CSR), dan lembaga lain yang fokus kepada peternakan.

Peternak Diminta Tidak Panik

“Kalau dihitung, sapi itu sehari pakannya 30 kilogram. Namun, kami belum menghitung secara detail kebutuhannya. Tergantung juga erupsinya, kalau segera selesai ya kami tutup hitungannya. Ini kan belum berhenti, tadi pagi juga masih [erupsi],” jelasnya.

Ia pun mengimbau peternak di Boyolali agar tidak panik. Apa pun, lanjut dia, yang penting dikomunikasikan ke Disnakkan Boyolali. Lusi menyatakan akan terus berkomunikasi dan mengusahakan pemenuhan kebutuhan pakan ternak.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Desa Tlogolele, Sungadi, mewakili warga menyampaikan terima kasih atas bantuan pakan dari Kementan. “Dampak erupsi kaitannya dengan hujan abu itu kami cari pakan ternak susah. Alhamdulillah dapat supply pakan ternak hijau. Infonya besok juga dapat konsentrat juga. Jadi kami berterima kasih sekali,” ujarnya.

Ngadi mengatakan bantuan pakan ternak tersebut akan dibagikan oleh Tim Siaga Desa (TSD) Tlogolele secara adil sehingga bisa mengurangi kecemburuan sosial. Bantuan pakan juga akan diantarkan ke rumah-rumah peternak oleh tim TSD menggunakan kendaraan angkut atau berkoordinasi dengan pengurus dukuh semisal mau diambil sendiri.

“Intinya akan kami dumdil [dum adil atau bagi adil]. Mungkin masih kurang, karena Tlogolele ada delapan dukuh dan mayoritas peternak sapi dan kambing, tapi kami berterima kasih,” ujarnya.

Ketua TSD Tlogolele, Sukarno, mengungkapkan bantuan yang datang tidak hanya dari Kementan, tapi dari Polres Boyolali, Kodim Boyolali, dan dari Banser Ranting Samiran, Selo. Ia menyebutkan terdapat 800-an sapi dan 250 kambing/domba milik warga Tlogolele yang membutuhkan bantuan pakan ternak.

“Belum semua warga yang memiliki ternak menerima, masih kurang dua dukuh yaitu Tlogolele dan Tlogomulyo yang jumlah KK-nya lebih banyak,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif