Soloraya
Rabu, 7 Maret 2012 - 08:35 WIB

KENAIKAN BBM: Cegah Penimbunan, SPBU Dijaga

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JAGA SPBU--Personel polisi menjaga SPBU di Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo, Selasa (6/3/2012). (JIBI/SOLOPOS/Yus Mei Sawitri)

JAGA SPBU--Personel polisi menjaga SPBU di Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo, Selasa (6/3/2012). (JIBI/SOLOPOS/Yus Mei Sawitri)

BOYOLALI–Jajaran Polres Boyolali melakukan penjagaan di sejumlah SPBU di wilayah Kota Susu. Langkah ini sebagai antisipasi dari efek wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang berpotensi memicu tindakan penimbunan oleh sejumlah oknum.

Advertisement

Kapolres Boyolali, AKBP Hastho Rahardjo, mengatakan sudah menugaskan supaya SPBU di Boyolali dijaga sebagai antisipasi rencana kenaikan BBM. Menurut Kapolres penjagaan dilakukan untuk mencegah terjadinya pembelian berlebihan atau tindakan penimbunan yang kerap terjadi dalam situasi seperti itu.

“Penjagaan dilakukan mulai Senin (5/3/2012). Kami sudah menempatkan petugas untuk melakukan pengamanan terbuka. Idealnya satu SPBU dua petugas secara bergantian. Namun akan disesuaikan dulu dengan kebutuhannya,” kata Kapolres ketika menghubungi Solopos.com, Selasa (6/3/2012).

Kapolres menambahkan pihak SPBU diimbau untuk tidak mendahulukan pembeli dalam jumlah besar, seperti yang membawa jiriken dan pikap bak terbuka. Pembelian menggunakan jeriken hanya boleh dilayani jika pembeli sudah mengantongi izin seperti peraturan yang berlaku. SPBU tetap harus mendahulukan pembeli biasa, baik yang menggunakan sepeda motor atau mobil.

Advertisement

Terpisah, Kabag Operasional Polres Boyolali, Kompol Edi Wibowo, mengatakan sementara ini yang dijaga penuh adalah SPBU yang beroperasi 24 jam, antara lain SPBU di Kecamatan Teras yang terletak di bagian utara ruas jalan Boyolali-Solo, serta SPBU di Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo. Edi mengungkapkan di Kota Susu terdapat total 12 SPBU yang tersebar di delapan kecamatan.

“SPBU adalah obyek vital yang digunakan oleh masyarakat, jadi memang perlu pengamanan. Ada opini kenaikan BBM berpotensi memicu gejolak masyarakat. Oleh karena itu kepolisian melakukan antisipasi. Jadi kalau ada yang berniat melakukan penyelewangan dan penimbunan bisa diantisipasi sejak dini. Jangan sampai ada kelangkaan BBM di wilayah Boyolali,” tegas Edi.

JIBI/SOLOPOS/Yus Mei Sawitri

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif