SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
BOYOLALI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali bersiap-siap menyikapi imbas dari rencana pemerintah pusat menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Jika rencana tersebut direalisasikan, Pemkab bakal mengucurkan bantuan beras untuk warga miskin (raskin) tambahan. Bantuan itu bahkan akan diberikan tiga periode, yaitu ke-13, ke-14, dan ke-15.
Demikian dikemukakan Kasubbag Pertanian Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Boyolali, Sugito, mewakili Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian, Supomoharjo, kepada wartawan, Sabtu (15/6/2013).
Sugito menjelaskan informasi perihal raskin ke-13, ke-14, dan ke-15 tersebut berdasarkan keterangan Tim Raskin Provinsi Jateng saat melakukan monitoring pendistribusian raskin di Boyolali, beberapa waktu lalu.
”Tapi untuk kepastiannya, kami masih menunggu surat keputusan dari Provinsi Jateng maupun dari Kementrian Sosial (Kemensos) di Jakarta,” terang Sugito.
Jika surat keputusan dari Kemensos dan Provinsi Jateng tersebut sudah terbit, Sugito mengatakan Pemkab akan langsung melaksanakan program raskin tambahan tersebut.
Ditambahkan dia, rencananya, raskin ke-13, ke-14, dan ke-15 tersebut didistribusikan kepada rumah tangga sasaran (RTS) menjelang Lebaran maupun setelah Lebaran tahun ini dengan besaran sama dengan raskin regular, yakni 15 kilogram (kg)/RTS.
”Saat ini Bulog telah mempersiapkan raskin tersebut [raskin ke-13, ke-14 dan ke-15] yang akan dialokasikan kepada masyarakat miskin,” terangnya.
Meskipun raskin masuk kategori beras kelas medium, Sugito memastikan kualitasnya lebih bagus karena pengadaan beras tersebut dilakukan 2013 ini.
Sedangkan untuk raskin regular di Kabupaten Boyolali, setiap bulannya sebanyak 962 ton 490 kg yang disalurkan kepada 64.166 RTS.