SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Kabag Ops Polres Karanganyar, Kompol I Komang Budayana, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Nazirwan Adji Wibowo, mengatakan tim tersebut beranggotakan 32 personel yang bertugas khusus untuk mengawasi penyaluran BBM menjelang maupun pascakenaikan harga BBM bersubsidi. Tak hanya itu, petugas akan mengawasi beberapa daerah yang kerap menjadi lokasi truk tangki BBM “kencing” di pinggir jalan.
“Tim telah dibentuk dan telah bekerja mengawasi suplai penyaluran BBM di wilayah Karanganyar,” ujarnya saat ditemui Solopos.com, Kamis (20/6/2013).
Mabes Polri telah menginstruksikan agar setiap daerah memprioritaskan antisipasi penyelewengan penimbunan BBM. Polisi menggelar Operasi Dian Candi yang dimulai sejak 10 hingga 9 Juli di 15 daerah yang tersebar di Indonesia termasuk Karanganyar. Ke-15 wilayah tersebut dianggap rawan penyelewengan BBM.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas bumi (Hismawa Migas) Soloraya untuk memastikan stok BBM. Polisi bakal mengawal super ketat proses penyaluran BBM di setiap SPBU. “Setiap SPBU bakal dijaga petugas dari polsek setempat, kami akan mem-back up sepenuhnya apabila terjadi gejolak saat kenaikan harga BBM,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga bakal mengawasi proses pemberian dana kompensasi kenaikan harga BBM yakni Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di setiap desa. Dikhawatirkan, pemberian BLSM tersebut rawan terjadi kericuhan.
Sementara Kasatreskrim Polres Karanganyar, AKP Fadli, mengungkapkan pihaknya berkomitmen memerangi penyelewengan distribusi BBM menjelang kenaikan harga BBM yang direncanakan diumumkan Pemerintah Pusat dalam waktu dekat.
“Kami akan sikat para pelaku yang sengaja melakukan penimbunan BBM,” terangnya.
