SOLOPOS.COM - Ilustrasi garam (cnn.com)

Solopos.com, WONOGIRI — Fenomena kretin telah menjadi perhatian serius bagi Pemkab Wonogiri. Di beberapa daerah di Wonogiri sempat ditemukan kasus kretin.

Salah satu daerah paling menonjol ditemukan kasus kretin berada di Kecamatan Kismantoro. Informasi yang dihimpun Solopos.com hingga 2017, penderita kretin di Kismantoro terdapat 144 warga dan 177 penderita gondok.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Mayoritas mereka berusia lebih dari 40 tahun, dengan penderita termuda berusia 12 tahun. Hal itu menunjukkan kasus gangguan akibat kekurangan yodium GAKY kali terakhir ditemukan 12 tahun silam.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sempat mendapati sumber air di Kecamatan Kismantoro sama sekali tak mengandung alias nol yodium. Hal inilah yang berakibat pada tingginya kasus GAKY di kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, itu.

Temuan itu didapat dari hasil penelitian sampel yang diambil pada 31 Mei 2018. Guna menangani GAKY, Pemkab Wonogiri berupaya mengambil solusi jangka pendek, menengah, dan panjang.

Baca Juga: Siaran TV Digital Terestrial Belum Tersedia di Wonogiri, Penyebabnya?

Berdasar pemetaan tingkat endemisitas pada 2004, wilayah dengan penderita GAKY, yakni gondok dan kretin terdapat di enam kecamatan, seperti Batuwarno, Karangtengah, dan Sidoharjo. Lima tahun sebelum pemetaan, Kismantoro masuk endemis berat.

Sejak 2004, Kismantoro tidak ditemukan kasus baru. Pemetaan 2004 merupakan pemetaan kali terakhir. Sejak saat itu belum ada pemetaan lagi dari

Kementerian Kesehatan. Kendati demikian Dinkes tetap melakukan pemetaan garam dan palpasi atau deteksi dini penyakit gondok pada anak tiap tahun.

Baca Juga: Canggih! Pencegahan Stunting di Wonogiri Bakal Gunakan Aplikasi

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo alias Jekek, sempat menginformasikan GAKY memang menonjol di Kismantoro. Ratusan warga kecamatan tersebut menderita gondok dan kretin atau kelainan yang dapat menyebabkan keterbelakangan mental dan pertumbuhan anak terhambat.

Bupati Jekek sempat menggandeng pihak ketiga untuk meneliti kandungan air di Kismantoro, beberapa pekan sebelumnya. Hasil penelitian sudah diketahui setelah itu.

“Hasilnya diketahui air di Kismantoro mengikat yodium. Tak heran kalau warga banyak yang kekurangan yodium,” kata Bupati Jekek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya