Soloraya
Selasa, 23 Juli 2019 - 17:30 WIB

Kenapa PTS Jadi Pilihan Terakhir Calon Mahasiswa? Biaya Salah Satunya Alasannya

Redaksi Solopos.com  /  Ayu Prawitasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Perguruan tinggi swasta (PTS) hingga saat ini masih jadi pilihan terakhir calon mahasiswa. Biaya yang relatif mahal menjadi salah satu alasan beserta sejumlah alasan lain.

Sebelum mendaftarkan diri di PTS, mereka telah mencoba lewat jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) maupun jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Mereka juga banyak yang mencoba Jalur Mandiri apabila dua jalur sebelumnya gagal.

Advertisement

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Fiska, 21, mengatakan banyak mahasiswa yang mendaftar di UMS adalah siswa yang gagal masuk perguruan tinggi negeri. “Harapan siswa kelas XII [SMA] adalah masuk perguruan tinggi negeri. Selain performa kampus lebih baik, akreditasinya diakui, biayanya juga lebih murah,” kata dia saat ditemui Solopos.com di gedung FEB, Kamis (18/7/2019).

Orang tua mahasiswa, Riyanto, 43, mengatakan anaknya memilih UMS setelah gagal lolos di SBMPTN di Surabaya. “Sebelumnya anak saya tes di Surabaya, tapi SBMPTN tapi enggak lolos. Sehabis ini, anak saya masih mencoba tes melalui Jalur Mandiri di universitas negeri,” kata dia saat mengantarkan anaknya tes masuk UMS, Kamis.

Ika Tria, 18, pendaftar di UMS dari Palembang mengaku sebelumnya mendaftarkan diri masuk universitas negeri. Namun, dia gagal. “Sebelumnya sudah mendaftar banyak [universitas negeri], tapi hasilnya sama saja. Sebelum ke UMS sudah daftar di Palembang, di Padang, terus di Jogja,” ungkap dia.

Advertisement

Untuk Solo, dia hanya meminati UMS. “Di Solo saya langsung ke UMS karena melihat kenalan juga masuk di UMS. Selain itu biaya hidup juga lumayan murah [di Solo],” kata dia.

Mahasiswa Universitas Islam Batik (Uniba) Solo, R.A. Astrie, 22, mengaku telah mencoba berkali-kali masuk di perguruan tinggi negeri (PTN), namun gagal. “Di [kampus] negeri udah nyoba, dari SNMPTN tapi enggak diterima. SBMPTN juga nyoba, tapi hasilnya begitu juga. Akhirnya langsung ke swasta saja. Saya memilih Uniba karena selain dekat rumah, juga mendapat potongan Rp300.000 UKT [Uang Kuliah Tunggal],” kata dia saat ditemui Solopos.com di Kampus Uniba, Jumat (19/7/2019).

Ia menambahkan dalam memilih perguruan tinggi ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan. Beberapa di antaranya adalah biaya yang terjangkau, akreditasi kampus dan jurusan, serta kelengkapan fasilitas..

Advertisement

“Ketika saya memilih perguruan tinggi, saya melihat jurusannya, akreditasinya, dan fasilitasnya. Biaya juga harus dilihat. Ketika ada yang sama akreditasinya, misalnya A, lihat mana yang lebih murah,” kata dia.

Astrie menambahkan seandainya ia bisa memilih kampus yang dituju, ia memilih Universitas Sebelas Maret (UNS). “Dari awal juga mau UNS, kalau ada kesempatan sih pengennya itu,” kata dia.

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif