SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Suharsih/Espos)

Ilustrasi (Suharsih/Espos)

WONOGIRI–Para petugas pungut retribusi pasar se-Wonogiri merasa malu, menyusul tak semua pedagang pasar mau membayar tarif baru retribusi yang dinaikkan per 1 Maret. Akibat kejadian itu, para kepala pasar yang tergabung dalam wadah Paguyuban Kepala Pasar se-Wonogiri pesimistis target yang dibebankan pada mereka terpenuhi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Paguyuban memprediksi capaian target pendapatan dari sektor retribusi pasar sekitar 90% dari target senilai Rp3,4 miliar. Pernyataan itu disampaikan Ketua Paguyuban Kepala Pasar se-Wonogiri, Murdono kepada Solopos.com, Rabu (7/3/2012).

Dijelaskan oleh Kepala Pasar Purwantoro tersebut, selama sepekan pemberlakukan tarif baru retribusi, belum semua pedagang mau membayar sesuai tarif baru. “Rata-rata baru ter-cover sekitar 75% sampai 80% pedagang di masing-masing pasar. Petugas pungut sudah mencatat nama-nama para pedagang yang belum bersedia membayar tarif baru tersebut.”

Dia memperkirakan, pemberlakuan tarif baru retribusi akan efektif pada Juni mendatang. Kenapa? Menurut Murdono, selama Maret hingga Juni semua petugas pungut akan mencatat dan menagih ulang para pedagang yang belum membayar retribusi secara penuh. “Harapannya, para pedagang akan malu apabila setiap hari ditagih oleh petugas pungut retribusi.”

Murdono mengungkapkan alasan lain tak terpenuhinya target di antaranya, hilangnya biaya balik nama pengalihan kios dan los pasar dan hilangnya fasilitas retribusi pada toko atau kios sekitar pasar. “Pemasukan dari fasilitas retribusi kios dan toko sekitar pasar senilai Rp200 juta/tahun sedangkan pendapatan dari biaya balik nama senilai Rp200 juta hingga Rp300 juta/tahun. Jadi pendapatan retribusi sudah berkurang minimal Rp400 juta/tahun.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya