SOLOPOS.COM - Pemilik usaha Insan Mandiri, Wiyono, menunjukkan tortila chips yang dia produksi di rumahnya Dukuh Karangkendal, Desa Bengking, Kecamatan Jatinom pekan lalu. (Solopos.com//Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN–Kondisi kepepet memacu Wiyono, 49, bersama istrinya Sarni, 42, warga Dukuh Karangkendal, Desa Bengking, Kecamatan Jatinom, Klaten, mengembangkan tortila chips. Jajanan berbahan jagung tempat usaha rumahan pasangan itu mampu menembus pasar Soloraya, Jogja, hingga Magelang.

Usaha pembuatan keripik tortila dirintis Wiyono bersama Sarni pada 2006 silam. Sebelum memproduksi tortila, pasangan suami-istri itu membuka jasa inseminasi buatan pada ayam.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Tadinya saya sama istri berdua kesana-kemari melakukan inseminasi buatan. Seiring berjalannya waktu, flu burung merebak [banyak ternak mati dan jasa inseminasi buatan mandek]. Akhirnya saya pasrah,” kenang Wiyono yang mengaku sebelumnya berulang kali ganti usaha saat ditemui Solopos.com di rumahnya pekan lalu.

Baca Juga: Pemuda Klaten Raup Omzet Ratusan Juta, Modal Awalnya Rp500.000

Dari kondisi itu, Sarni yang merupakan lulusan Teknologi Pangan mencetuskan ide membikin tortila. Dibantu oleh dua temannya yang merupakan dosen yakni Ridwan Budi Prasetyo dan Rekno, Sarni bersama Wiyono mulai mengembangkan produksi tortila. Awalnya, tortila buatan mereka dibuat dengan skala terbatas dan hanya diedarkan di sekitar rumah mereka.

Hingga pada 2009, mereka mengikuti lomba yang digelar Shell. Berkat tortila, Sarni berhasil mendapatkan juara II dengan uang pembinaan Rp20 juta.

“Saat itu salah satu jurinya Pak Sandiaga Uno. Yang terpikir waktu itu bukan nilai uang pembinaannya. Tetapi dari lomba itu yang terpenting ketika setiap setengah tahun sekali dikumpulkan bersama pengusaha besar selama dua tahun. Dari pertemuan rutin selama dua tahun ini bisa disampaikan kendala yang dialami hingga pengalaman kami bertambah,” kata Wiyono.

Baca Juga: 1.110 Warga Miskin Klaten Diberi Pelatihan Kewirausahaan agar Mandiri

Wiyono dan Sarni kembali mengikuti lomba pada 2009. Kali ini, mereka mengikuti lomba Young Entrepeneur Awards yag digelar Harian Bisnis Indonesia dan Commonwealth Bank pada 2009. Pada ajang tersebut, mereka meraih juara II.

Dari dua lomba yang diikuti, pengetahuan mereka kian luas. Usaha tortila yang dikembangkan pasangan tersebut mulai merangkak naik dan membesar seperti saat ini.

Wiyono mengaku tak serta merta usaha itu berjalan mulus. Dia pernah merugi ketika kali pertama memasarkan melalui pihak ketiga. Wiyono lantas turun langsung ke pasar menawarkan keripik tortila dari satu grosir ke grosir lainnya. “Dari pengalaman itu justru kami menjadi pintar. Mau tidak mau kami harus terjun ke lapangan sendiri,” jelas Wiyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya