SOLOPOS.COM - KERACUNAN—Salah seorang buruh CV Ultima Indonesia di Solo Baru yang diduga keracunan makanan dirawat di RS dr Oen Solo Baru, Rabu (11/4/2012). (Espos/Iskandar)

KERACUNAN—Salah seorang buruh CV Ultima Indonesia di Solo Baru yang diduga keracunan makanan dirawat di RS dr Oen Solo Baru, Rabu (11/4/2012). (Espos/Iskandar)

SUKOHARJO--Sebanyak 164 buruh pabrik garmen CV Ultima Indonesia, di Grogol, Solo Baru, Sukoharjo bagian konveksi keracunan. Diduga para buruh yang semuanya perempuan yang mengalami mual dan pusing itu keracunan makanan dari menu katering yang mereka santap saat kerja lembur, Selasa (10/4/2012) malam. Dari jumlah itu 10 di antaranya harus menjalani rawat inap di Rumah Sakit dr Oen, Solo Baru.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Berdasar hasil pemeriksaan teman-teman di sini mengalami keracunan makanan dari katering Pak Bambang Sunarto di Gedangan, Grogol. Mungkin mereka keracunan telur balado yang menjadi aalah satu lauk di menu itu,” ujar juru bicara CV Ultima, Jamaudin ketika ditemui di pabriknya, Jalan Dlopo No 8, depan RS dr Oen Solo Baru Rabu (11/4/2012).

Menurut dia musibah itu terjadi pada Selasa malam kira-kira pukul 18.00 WIB, saat para karyawan ramai-ramai menyantap katering yang sudah lama melayani perusahaan tersebut. Namun tak lama kemudian seusai menyantap ransum jatah masing-masing sejumlah karyawan mulai merasa mual dan pusing-pusing.

“Selama ini makanan yang dimakan para karyawan di sini ya katering dari Pak Bambang dan tidak masalah. Tetapi entah bagaimana kemarin mereka seusai makan terus merasa tidak nyaman.”

Setelah mendapat perawatan seperlunya, mereka langsung diperbolehkan pulang. Namun dari 164 karyawan yang diduga keracunan makanan itu 10 di antaranya harus menjalani rawat inap karena perlu pengananan intensif.

Secara terpisah Kasi Pelayanan Medik RS dr Oen Solo Baru Yusup Tjandra mengatakan, hingga Rabu kemarin kondisi 10 karyawan yang masih menjalani rawat inap di ruang dr Tjan Khee Swan kian membaik. Karena itu jika tak ada aral melintang mereka segera diperbolehkan pulang.

“Untuk yang dirawat inap karena muntah mereka tidak berhenti. Oleh sebab itu harus mendapat perawatan untuk mengetahui kondisinya,” kata Yusup.

Dia menjelaskan dugaan sementara penyebab berjatuhannya para karyawan tersebut akibat keracunan makanan. Hanya saja, pihaknya tak menjelaskan secara rinci jenis racun itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya