SOLOPOS.COM - Siswa SDN Kebonromo 2 menjalani rawat inap di Puskesmas Ngrampal, Rabu (4/2/2/106), setelah mengalami keracunan akibat diduga mengonsumsi penthol. (Moh Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Keracunan makanan Sragen, siswa SDN Kebonromo 2 mengalami mual-mual disertai muntah dan pusing setelah mengkonsumsi jajanan penthol.

Solopos.com, SRAGEN–Sembilan siswa SDN Kebonromo 2, Ngrampal, Sragen, mengalami keracunan seusai menyantap jajanan yang dijual pedagang di luar sekolah, Rabu (3/2/2016).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sembilan siswa itu mengalami mual-mual disertai muntah dan pusing di kepala saat mengikuti kegiatan belajar mengajar sekitar pukul 08.30 WIB. Sembilan siswa itu selanjutnya dibawa ke Puskesmas Ngrampal. Enam siswa harus diinfus di puskesmas. Mereka adalah Raihan, 8, Deka, 7, Rafid, 8, Yando, 8, Keisya, 8, dan Rizal, 8. Sementara tiga siswa lainnya, Widia, 8, Seven, 8, serta Salsabila, 8, menjalani rawat jalan.

”Tadi pagi makan penthol. Beli Rp1.000, dapat 12 penthol. Tapi, saya hanya memakan lima penthol. Sisanya tidak habis. Rasanya asam,” kata Keisya, siswi Kelas I SDN Kebonromo 2 saat ditemui wartawan di Puskesmas Ngrampal.

Wakil Kepala SDN Kebonromo 2, Sugiharto, mengatakan para siswa membeli jajanan di luar sekolah sebelum bel masuk sekolah berbunyi. Setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar, para siswa mengalami mual-mual disertai muntah dan pusing.

“Mereka mengaku habis makan penthol, tapi bukan dari pedagang yang biasa berjualan. Kata anak-anak penjual penthol itu baru pertama datang ke sekolah. Pedagang lain yang biasa berjualan penthol malah tidak datang,” kata Sugiharto.

Petugas dari Puskesmas Ngrampal dan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen sudah mengambil sampel sejumlah makanan yang dijajakkan pedagang di sekitar sekolah. Beberapa di antaranya adalah sisa penthol yang dimakan siswa berikut saus, sambal dan kecap. Sampel makanan itu akan diuji laboratorium milik DKK Sragen.  ”Hasilnya baru diketahui selama dua pekan ke depan. Jadi, kami belum mengetahui makanan apa yang diduga telah menyebabkan siswa sakit perut dan muntah-muntah. Apakah itu penthol? Ya baru sebatas dugaan,” jelas Kepala Puskesmas Ngrampal, dr. Ani Afifah.

Afifah menjelaskan enam dari sembilan siswa mengalami dehidrasi karena terlalu banyak muntah. Suhu badan mereka juga meningkat sehingga petugas menginfus mereka. ”Tiga siswa sudah bisa pulang karena sudah sehat tanpa harus diinfus. Sementara enam siswa lainnya kondisinya semakin membaik setelah diinfus. Mereka boleh pulang jika suhu tubuh sudah turun dan tidak lagi merasakan mual,” jelas dia.

Kapolres Sragen, AKBP Ari Wibowo, menjenguk langsung sembilan siswa yang diduga keracunan penthol itu. Setelah mengindentifikasi sembilan siswa, Kapolres mendatangi SDN Kebonromo 2. Sejauh ini, polisi masih mengembangkan penyelidikan untuk memastikan adakah unsur pidana dalam kasus tersebut.

”Kami masih mendalami kasus ini. Kami masih menunggu hasil laboratorium tentang makanan apa yang diduga meracuni siswa. Pedagangnya masih kami cari,” kata Ari Wibowo didampingi Kapolsek Ngrampal, AKP Budiyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya