Soloraya
Kamis, 11 Agustus 2016 - 18:49 WIB

KERACUNAN MAKANAN WONOGIRI : 12 Siswa SD Keracunan Es Dawet dan Cilok, 3 Opname di Rumah Sakit

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Keracunan makanan Wonogiri menimpa siswa SDN 3 Parangharjo, Nguntoronadi.

Solopos.com, WONOGIRI–Sebanyak 12 siswa SD Negeri 3 Parangharjo, Semin, Nguntoronadi diduga menjadi korban keracunan makanan, Kamis (11/8/2016). Tiga siswa di antaranya hingga Kamis Sore masih dirawat di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso, Wonogiri.

Advertisement

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Kasus tersebut langsung ditangani oleh pihak kepolisian. Menurut Kapolres Wonogiri, AKBP Ronald Refie Rumondor, melalui Kasatreskrim, AKP Eko Marudin, pada pukul 09.30 WIB pada jam istirahat, para siswa membeli jajanan yang ada di sekitar sekolah, yang diduga dijual oleh W, pedagang dari Ngadirojo.

“Setelah memakan jajanan berupa dawet, para korban mengalami gejala mual dan muntah-muntah,” kata dia. Selanjutnya para korban di bawa ke Puskesmas Nguntoronadi I untuk mendapatkan pertolongan. Terdapat 12 siswa yang mengalami gejala mutah dan sakit perut tersebut.

“Kami sudah mencatat saksi-saksi, mengamankan makanan sebagai barang bukti,” kata dia. Selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan terhadap penjual makanan yang bersangkutan.

Advertisement

Sementara itu penanggung jawab Puskesmas Nguntoronadi I, Agus Budi, mengatakan ada 11 anak yang dibawa ke Puskesmas Nguntoronadi I. “Sebenarnya ada satu lagi yang juga terdampak tapi tidak mau dibawa ke puskesmas. Semua mengalami gejala muntah, pusing dan ada yang mengeluh sakit perut. Tiga di antaranya kami rujuk ke rumah sakit [RSUD] untuk penanganan lebih lanjut. Sedangkan yang lain tidak ada masalah dan sudah pulang ke rumah masing-masing,” kata dia.

Menurut Agus, kemungkinan besar para siswa tersebut mengalami keracunan makanan. Pihaknya juga telah mengirimkan sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan ke Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) untuk diperiksa lebih lanjut. Sampel makanan itu adalah dawet dan siomay atau cilok.

Sementara salah satu siswa kelas 5 SD Negeri 3 Parangharjo, Ferdi Ardiansyah, yang didampingi ibunya, Marinem, mengaku mengalami sakit perut dan muntah setelah memakan jajanan yang dibelinya, yaitu dawet dan siomay. “Sekarang sudah membaik. Semoga hari ini sudah bisa pulang,” ungkap Marinem saat ditemui di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso, Wonogiri, Kamis.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif