SOLOPOS.COM - Sejumlah warga Banaran, Boyolali, yang mengalami gejala keracunan memeriksakan diri ke kepada petugas Dinkes Boyolali di joglo RT 001/RW 003 Banaran, Boyolali, Senin (27/2/2023). (Solopos/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALIDinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali memeriksa sekitar 50 orang yang mengalami gejala keracunan seusai menghadiri hajatan manten di rumah warga RT 001/RW 003, Banaran, Boyolali, Minggu (26/2/2023).

Pemeriksan dilakukan di joglo RT 001/RW 003 Banaran, Senin (27/2/2023). Warga yang datang memeriksakan diri hari itu berasal dari empat RT di Kelurahan Banaran dan Desa Karanggeneng.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Rata-rata mereka mengalami gejala seperti mual dan diare. Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Boyolali, Endi Aris, mengungkapkan ada hampir 50 orang yang diperiksa pada Senin pagi di Banaran. Aris juga menjelaskan tiga orang sempat dibawa ke rumah sakit.

Dua di antaranya rawat jalan dan satu opname di rumah sakit. Ia menjelaskan selain memberikan pengobatan gratis, Dinkes Boyolali juga bertugas menginvestigasi penyebab keracunan massal di Banaran tersebut.

Petugas Dinkes Boyolali mengambil sampel makanan dari lokasi hajatan seperti daging terik, sambal goreng ati, sup, snack roti, mete, es krim, dan air mineral.

“Sampelnya kami bawa ke Balai Kesehatan Laboratorium dan Pengujian Alat Kesehatan Dinkes Provinsi Jawa Tengah. Untuk hasilnya sekitar satu pekan,” kata dia.

Diberitakan sebelumnya, puluhan warga dari empat RT di Kelurahan Banaran dan Desa Karanggeneng, Boyolali, mengalami gejala keracunan seusai menghadiri acara hajatan manten di RT 001/RW 003, Banaran, Minggu (26/2/2023).

Ketua RT setempat, Joko Apriyanto, mengatakan data sementara di RT-nya ada 29 orang yang mengalami gejala keracunan. Namun, warga yang datang memeriksakan diri dengan gejala keracunan tak hanya warga RT 001/RW 003.

Mereka juga datang dari RT 002/RW 003, RT 007/RW 002 wilayah Banaran, dan RT 001 RW 002 Karanggeneng, Boyolali. Joko mengungkapkan beberapa warga sudah ada yang berinisiatif periksa terlebih dahulu ke fasilitas layanan kesehatan (fasyankes).

Sementara itu, salah satu warga Banaran, Boyolali, yang mengalami gejala keracunan dan sempat dilarikan ke RS, Tapik, 64, mengaku sempat memakan olahan daging sapi dan ayam di acara hajatan. Saat pulang, ia tak langsung merasakan sakit.

“Baru mulai jam 7 malam [pukul 19.00 WIB] perut itu sakit, mual, diare sampai jam 10 malam [pukul 22.00 WIB], saya udah enggak kuat apa-apa. Terus dibawa ke rumah sakit tapi saya enggak sadar,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya