Soloraya
Rabu, 21 Desember 2022 - 11:34 WIB

Keracunan Massal di Klaten, Uji Laboratorium Makanan Butuh Waktu Satu Pekan

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ponco Suseno  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi menjenguk warga diduga keracunan makanan di rawat inap di Puskesmas Jogonalan, Selasa (20/12/2022). (Istimewa/Dokumentasi Polsek Jogonalan)

Solopos.com, KLATEN — Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten membutuhkan waktu kurang lebih satu pekan guna meneliti kandungan makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal di Desa Karangdukuh, Kecamatan Jogonalan. Di sisi lain, kondisi warga yang mengalami keracunan massal di Klaten tersebut dikabarkan semakin membaik.

Sebagaimana diketahui, sejumlah warga Desa Karangdukuh, Kecamatan Jogonalan mengeluhkan sakit setelah diduga keracunan makanan di acara pengajian di kampung setempat, Minggu (18/12/2022) malam. Acara pengajian dihadiri sekitar 150 orang yang merupakan warga setempat.

Advertisement

Hidangan yang disajikan berupa makanan ringan dan lontong sayur. Sebagian besar warga awalnya mengeluhkan demam hingga perut sakit dan diare. Warga yang mengalami keracunan massal di Klaten mulai mendatangi puskesmas serta rumah sakit sejak Senin (19/12/2022) pagi.

Subkoordinator Surveilans Karantina Kesehatan dan Imunisasi Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Klaten, Mentes Hartanti, menjelaskan petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan yang diduga disantap warga yang mengalami keracunan.

Advertisement

Subkoordinator Surveilans Karantina Kesehatan dan Imunisasi Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Klaten, Mentes Hartanti, menjelaskan petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan yang diduga disantap warga yang mengalami keracunan.

Sampel tersebut selanjutnya dikirim ke Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta untuk dilakukan pemeriksaan kandungan yang ada di makanan yang disajikan.

Baca Juga: Perwira Polres Klaten Besuk Warga Karangdukuh Jogonalan yang Diduga Keracunan

Advertisement

Kasi Humas Polres Klaten, Iptu Abdillah, mengatakan pasien keracunan massal di Klaten yang menjalani rawat inap sudah mulai membaik.

“Untuk selanjutnya menunggu hasil laboratorium dari sampel makanan. Dari Satreskrim Polres Klaten sudah meminta keterangan beberapa saksi, yakni pemilik hajatan, juru masak, dan saksi warga sekitar,” kata Iptu Abdillah.

Warga yang menggelar pengajian, Sarwidi, 55, mengatakan kegiatan pengajian rutin yang digelar setiap 35 hari sekali. Dia menjelaskan makanan yang disajikan mulai dimasak sejak Minggu pagi.

Advertisement

Baca Juga: Puluhan Warga Karangdukuh Klaten Diduga Keracunan Makanan saat Acara Pengajian

Ada dua acara, yakni pada Minggu siang acara arisan keluarga. Sementara, pada Minggu malam digelar pengajian.

“Makanan yang disajikan pada siang dan malam itu sama. Di acara siang tidak ada yang mengeluh sakit. Yang mengeluh sakit yang datang saat acara malam,” kata dia.

Advertisement

Terdapat delapan orang menjalani rawat inap di Puskesmas Jogonalan 1, sebanyak 11 orang menjalani rawat inap di RSD Bagas Waras, serta satu orang menjalani rawat inap di RSUP dr Soeradji Tirtonegoro. Sementara, sejumlah warga yang mengalami keluhan sama menjalani rawat jalan setelah periksa di poliklinik desa, puskesmas, serta rumah sakit.

Hal itu berdasarkan data yang dihimpun dalam kejadian keracunan massal di Klaten dari petugas Dinkes.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif