SOLOPOS.COM - Ilustrasi Keracunan (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SRAGEN — Keracunan massal menimpa ratusan warga di dua desa, yakni Desa Jambeyan, dan Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Menurut Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen, dr. Sri Subekti, hingga Sabtu (29/4/2023) pukul 05.30 WIB, ada 210 warga yang mengeluhkan diare yang diduga karena keracunan massal.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Enam orang sudah rawat inap di Puskesmas Sambirejo. Ini saya perjalan ke Sambirejo,” kata dia kepada Solopos.com, Sabtu.

Warga Jambeyan, Sambirejo, Sragen, Sugiyono, mengatakan keracunan massal tersebut diduga berasal dari daging sapi punjungan. Keluhan yang dirasakan warga berupa diare dan mual-mual.

“Dugaannya dari daging sapi punjungan. Keluhannya diare dan mual-mual. Infonya ada dua orang yang dibawa ke Puskesmas Sambirejo. Ini warga masih terus berdatangan ke rumah bidan desa. Orang dari Puskesmas ke sini semua. Ini ada tiga ambulans yang stand by, termasuk ambulans tempatku,” ujar Sugiyono kepada Solopos.com, Sabtu pagi.

Seorang warga Jambeyan lainnya, Sumadi, yang juga menjadi salah satu korban menceritakan awal mula terjadinya keracunan massal tersebut. “Awalnya Jumat pagi dapat punjungan nasi dari warga yang hajatan. Lauknya daging sapi dalam kemasan plastik mika. Sebelum Jumatan, nasi dan lauk itu saya makan. Semula tidak apa-apa. Lama-lama merasa perutku mual-mual. Merokok juga enggak enak,” katanya

Mengutip informasi di laman informasi kesehatan Alodokter.com, gejala mual dan muntah yang dialami warga di dua desa di Sragen diduga akibat keracunan massal itu memang mirip dengan indikasi medis keracunan makanan.

Keracunan makanan adalah kondisi yang ditandai dengan munculnya mual, muntah, atau diare setelah mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi. Kontaminasi tersebut dapat disebabkan oleh kuman atau racun yang masuk ke dalam makanan.

Gejala keracunan makanan dapat terlihat setelah beberapa menit, jam, atau hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Kecepatannya tergantung dari jenis makanan dan penyebabnya. Secara umum, keracunan makanan bukan kondisi yang serius dan sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi, kondisi ini terkadang juga dapat membahayakan dan membutuhkan penanganan khusus dari dokter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya