Soloraya
Senin, 2 Mei 2022 - 10:58 WIB

Keracunan Massal Solo: 90 Warga Pucangsawit Jadi Korban, 15 Opname

Gigih Windar Pratama  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi keracunan makanan. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Korban keracunan massal di Kelurahan Pucangsawit, Kota Solo, Jawa Tengah, mencapai 90 orang. Sebanyak 15 di antara mereka sampai saat ini menjalani opname di rumah sakit (RS).

Hal itu diungkapkan Sekretaris RT 001 Kelurahan Pucangsawit, Suwarno, saat ditemui Solopos.com, Senin (2/5/2022). Dia menyebut awalnya ada 90 warga yang dilarikan ke rumah sakit karena keracunan. Namun, sebagian besar telah kembali setelah menjalani pemeriksaan dan kondisi mereka membaik.

Advertisement

“Jumlah yang dibawa ada 90 warga yang dibawa ke RS dari satu RW. Kebanyakan dari RT 001, kenapa? Karena paling dekat, sehingga undangannya paling banyak. Warga kemarin dilihat kondisinya, jika parah, nanti di rawat inap sejauh ini ada 15 orang, tapi mayoritas dipulangkan ketika kondisinya membaik,” ujar Suwarno.

Baca juga: Keracunan Massal di Pucangsawit Solo Meluas ke Gondangrejo Karanganyar

Isi Nasi Kotak

Suwarno juga memberikan penjelasan terkait nasi berkatan yang diberikan kepada warga secara terperinci. Menurutnya, makanan itu diolah sendiri olah warga yang memang sudah terbiasa memasak untuk hajatan.

Advertisement

“Satu kardus berisi satu nasi putih, ayam bakar satu potong, semangka, olahan dari warga sendiri, untuk masjid At Tin, yang masak juga sudah biasa untuk acara karena memang biasanya jualan soto,” imbuh Suwarno.

Baca juga: Keracunan Massal di Pucangsawit Solo, 1 Orang Meninggal Dunia

Sampai saat ini kasus keracunan massal di Pucangsawit itu masih diselidiki Polresta Solo. Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, menyebut masih menyunggu hasil penyelidikan.

Advertisement

Saat ini, sampel makanan sudah dibawa ke Laboratorium Forensik milik Polda Jawa Tengah. Nantinya hasil tersebut akan diverifikasi dan dicocokkan dengan hasil visum kepada korban.

“Penyelidikan masih terus dilakukan jadi untuk sampel makanan yang diduga mengandung unsur beracun, saat ini juga sudah dibawa ke laboratorium Polda Jateng untuk diperiksa terkait untuk kandungan diduga makanan yang beracun, nanti kita sinkronisasi dari laboratorium forensik, dengan tubuh korban yang mengalami lemas ataupun diare,” ujar Ade kepada wartawan, Senin (2/5/2022).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif