SOLOPOS.COM - Sampel nasi kotak yang diduga menjadi penyebab keracunan massal di Pucangsawit, Solo, dan Gondangrejo, Karanganyar. (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, SOLO — Dinas Kesehatan Kota Solo masih meneliti sampel makanan dan minuman yang dikonsumsi warga Pucagsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo sehingga mengalami keracunan massal.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih, menyampaikan itu saat ditemui wartawan, Senin (2/5/2022). Siti menjelaskan sejauh ini Dinas Kesehatan Solo sudah mengambil sampel makanan hingga minuman yang dikonsumsi warga Pucangsawit Solo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Tapi, ia mengaku mengalami kesulitan karena makanan yang diterima warga sudah dikonsumsi sejak Sabtu (30/4/2022).

“Tahap selanjutnya pengambilan sampel makanan yang dimakan. Meskipun kami tidak bisa mengambil secara keselurhan. Kejadiannya hari Sabtu, tapi baru berdampak hari Minggu. Jadi, makanan sudah habis. Kami ambil sampel yang masih tersisa,” katanya.

Dinas Kesehatan Solo tak hanya mengecek sampel makanan dan minuman yang dikonsumsi warga, tetapi juga air yang digunakan untuk memasak.

Baca Juga : Korban Keracunan Makanan seperti di Solo Dikaver BPJS? Cek Aturannya

“Ya jadi kalau hal seperti ini kan banyak yang dicurigai. Maka kami telusuri dari air hingga makanan yang dikonsumsi,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak. Kapolres menyebut masih menunggu perkembangan Kasus keracunan massal di Pucangsawit, Jebres, Solo.

Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, termasuk menunggu hasil penelitian sampel makanan yang diduga menyebabkan puluhan warga mengalami keracunan.

Saat ini, sampel makanan sudah dibawa ke Laboratorium Forensik milik Polda Jawa Tengah. Nantinya hasil tersebut akan diverifikasi dan dicocokkan dengan hasil visum kepada korban.

Baca Juga : 17 Warga Gondangrejo Keracunan Massal Nasi Kotak dari Pucangsawit Solo

“Penyelidikan masih terus dilakukan. Untuk sampel makanan yang diduga mengandung unsur beracun sudah dibawa ke laboratorium Polda Jateng untuk diperiksa. [Ada atau tidak] kandungan yang menyebabkan makanan itu beracun. Nanti kami sinkronisasi dari laboratorium forensik dengan efek korban mengalami lemas ataupun diare,” ujar Ade kepada wartawan, Senin (2/5/2022).

Mantan Kapolres Karanganyar itu juga mengimbau masyarakat agar tidak terburu-buru. Dia meminta masyarakat bersabar menunggu penyelidikan.

“Kami tidak boleh buru-buru. Kami akan lakukan sinkronisasi dengan Labfor Polda Jateng dengan hasil visum. Kami masih memeriksa takmir ataupun panitia penyelenggara, termasuk yang mengelola makanan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya